MEULABOH, SABTU - Dari total sekitar 54 titik api yang menyebabkan kebakaran lahan di wilayah pantai barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, baru sekitar 16 titik api saja yang berhasil dipadamkan. Minimnya sumberdaya manusia dan peralatan serta air untuk memadamkan seluruh titik api tersebut menjadi kendala.
Ketua Tim Pengendali Kebakaran Hutan Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Utara Rudin Sembiring, ditemui di Desa Leuhan, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Sabtu (21/2), mengatakan, dalam dua hari terakhir, pihaknya baru bisa memadamkan 16 titik dari puluhan titik yang ada.
"Ini baru disatu lokasi. Ada beberapa lokasi lagi yang memang belum kami lihat," katanya.
Dia mengatakan, peralatan yang digunakan dan jumlah anggota tim yang terbatas membuat pihaknya tidak bisa membagi tugas untuk memadamkan lokasi yang berbeda pada saat yang bersamaan. Lokasi-lokasi yang dinilai sangat rawan dan dekat deng an tempat keramaianan umum atau pemukiman penduduk, menjadi prioritas utama bagi tim pengendali untuk dipadamkan terlebih dahulu.
Lokasi ini sangat dengan dengan pemukiman, khususnya barak pengungsi tsunami di Leuhan. Ini jadi prioritas utama untuk dipadamkan karena asapnya juga membuat Kota Meulaboh diselimuti kabut asap."Terutama siang hari," tuturnya.
Hal demikian diamini Anwar, Komandan Polisi Hutan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Barat. Letak lokasi kebakaran lahan di Leuhan yang sangat dekat dengan pemukiman dan perkotaan membuat tim pengendali diarahkan untuk memadamkan titik-titik api di lokasi tersebut. Tempat lain segera menyusul bila dilokasi ini sudah dinyatakan aman, katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.