Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patroli Manggala Agni di Kalteng Digiatkan

Kompas.com - 19/02/2009, 17:09 WIB

PALANGKARAYA, KAMIS — Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Mega Hariyanto, mengatakan, saat ini manggala agni yang tersebar di empat daerah operasi wilayah Kalimantan Tengah digiatkan berpatroli untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan.

"Patroli lapangan ini diperlukan sebab seringkali kebakaran di suatu lahan tidak terpantau oleh satelit NOAA (National Oceanic Atmospheric Administration), misalnya saja karena terhalang asap tebal maupun awan," kata Mega Hariyanto di Palangkaraya, Kamis (19/2).

Mega mencontohkan, beberapa hari lalu manggala agni BKSDA Kalteng yang berpatroli di Pangkalan Bun, ibu kota Kotawaringin Barat, melihat ada kebakaran lahan dan langsung memadamkannya. Di hari yang sama, satelit NOAA tidak mencatat adanya titik panas di wilayah Kotawaringin Barat.

Berdasar pemantauan satelit NOAA-18, selama Januari 2009 hanya mencatat tiga titik panas dan selama Februari (hingga tanggal 18) hanya lima titik panas di Kalteng. Jumlah titik panas ataupun titik api diperkirakan lebih dari angka itu sebab ada lokasi-lokasi kebakaran lahan yang ternyata tidak terpantau oleh satelit.

Mega Hariyanto mengatakan, ada empat sumber informasi yang dipakai untuk memantau kebakaran lahan dan hutan di Kalteng. Sumber informasi tersebut meliputi data titik panas pantauan satelit NOAA, data dari stasiun pemantau cuaca otomatis di empat daerah operasi, CCTV, dan juga pantauan personel manggala agni yang berpatroli di lapangan.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha BKSDA Kalteng, Achmad Zaini, menambahkan, pencegahan dan pemadaman kebakaran lahan dan hutan juga melibatkan berbagai komponen. Komponen dimaksud antara lain regu pemadam kebakaran bentukan dinas kehutanan provinsi maupun kabupaten/kota, tim serbu api kecamatan, dan kelompok masyarakat pengendali kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com