Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Warga Lembata Ada di Perantauan

Kompas.com - 13/08/2008, 07:34 WIB

LARANTUKA, RABU- Sebanyak 10.000 warga Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) merantau ke Malaysia dan Batam. Hasil kerja di perantauan dimanfaatkan untuk membangun rumah dan membiayai pendidikan anak.

Wakil Bupati Lembata, Ande Liliweri di Larantuka, Rabu (13/8) mengatakan, para perantau sebagian besar adalah kaum laki-laki. Mereka termasuk perantau illegal yang berangkat ke Malaysia dan Batam sejak tahun 1990-an bahkan ada warga yang meninggalkan kampung halaman sejak tahun 1960-an.

"Ada yang sudah beranak cucu di Malaysia tetapi masih berstatus ilegal sehingga kurang mendapat pelayanan maksimal oleh pemerintah Malaysia terutama dalam hal pendidikan anak-anak," katanya.

Tetapi Liliweri membenarkan, melalui perantau, pembangunan di pelosok-pelosok Lembata sudah cukup maju terutama perumahan penduduk, dan pola hidup warga yang semakin berubah. Hampir sebagian besar warga Pedalaman di Lembata tidak lagi memiliki rumah beratapkan alang-alang atau daun daunan seperti era tahun 1960-an.

Di balik kemajuan itu ada persoalan baru yakni menyebarnya virus HIV/AIDS dan penyakit kelamin lain yang dibawa perantau, dan terjadi penangkapan dan penganiayaan para perantau di Malaysia oleh majikan setempat. (KOR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com