Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polwan Bakar Suami di Mojokerto Diduga Terkena "Baby Blues Syndrome", Ini Kata Psikolog Forensik

Kompas.com - 12/06/2024, 22:14 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Briptu FN, polwan yang membakar Suaminya RDW hingga tewas masih menjalani pemeriksaan kejiwaan.

Psikolog forensik menyebut kemungkinan Briptu FN terkena baby blues syndrom atau kondisi ibu mengalami depresi ringan pascamelahirkan.

Diketahui, Briptu FN, polwan yang membakar suaminya, Briptu RDW, baru melahirkan anak kembar pada empat bulan sebelum peristiwa sadis ini terjadi.

Saat ini, ia memiliki tiga anak, di mana yang pertama berusia 2 tahun.

“Proses kehamilan dan persalinan menciptakan ‘guncangan’ hormon yang sifatnya signifikan,” kata Reza seperti dikutip dari tayangan video Kompas TV.

“Maka terjadilah kekacauan berpikir, kekacauan perasaan, itu menjadi hal yang tidak bisa dikesampingkan."

Reza menjelaskan, ketika seorang ibu mengalami baby blues syndrome, maka ada kemungkinan perilakunya tidak koheren dengan cara berpikir.

Baca juga: Kasus Polwan Bakar Suami, Polda Jatim Diminta Periksa soal Kemungkinan Post Partum Depression

“Ketika perempuan dianggap mengalami baby blues syndrome, maka sekali lagi kemungkinan perilakunya menjadi tidak koheren dengan berpikirnya,” ucap Reza.

Diberitakan sebelumnya, Polda Jawa Timur, anggota Kompolnas dari unsur masyarakat Poengky Indarty mengungkapkan, polisi perlu melihat kemungkinan lain seperti apakah korban mengalami depresi usai melahirkan atau post partum depression.

"Kami mendengar bahwa tersangka baru masuk kerja kembali setelah cuti melahirkan bayi kembar yang merupakan anak kedua tersangka dan korban," ujarnya, Selasa (11/6/2024), seperti dikutip dari Antara. P

endalaman dan pemeriksaan tersebut, imbuh Poengky, penting untuk mengetahui motif tersangka membakar suaminya.

Ada kemungkinan insiden itu tidak semata-mata terjadi lantaran kemarahan Briptu FN pada sang suami.

"Patut diduga ada sebab-sebab lain yang membuat emosi tersangka memuncak," katanya.

Baca juga: Polwan di Mojokerta yang Bakar Suami hingga Tewas Punya 3 Anak Batita, 2 di Antara Kembar Berusia 4 Bulan

Kata Poengky, saat ini juga tengah memeriksa tersangka termasuk soal kondisi kejiwaannya.

"Kompolnas mendorong adanya pendampingan psikiater kepada tersangka," kata dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Psikolog Forensik Singgung Baby Blues Syndrome Soal Kasus Polwan Bakar Suami, 'Guncangan' Hormon 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Temuan 9,5 Kg Sabu dan 9.000 Butir Pil Ekstasi di Bengkalis

Terungkap, Temuan 9,5 Kg Sabu dan 9.000 Butir Pil Ekstasi di Bengkalis

Regional
Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Regional
Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Regional
Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Regional
Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Regional
Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Regional
Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Regional
Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Regional
Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Regional
Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Regional
International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

Regional
Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Regional
Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Regional
Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur 'Retaining Wall'

Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur "Retaining Wall"

Regional
Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com