Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buah Tarra' Jadi Maskot Pilkada 2024 Kabupaten Luwu, Apa Maknanya?

Kompas.com - 08/06/2024, 07:45 WIB
Amran Amir,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Jumat (7/6/2024) malam menggelar acara peluncuran Pilkada Kabupaten Luwu 2024 di tribun lapangan Andi Djemma Belopa.

Peluncuran Pilkada Kabupaten Luwu 2024 ini menjadi penanda dimulainya rangkaian kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Luwu, Sulawesi Selatan secara serentak

Ketua KPU Kabupaten Luwu, Abdullah Sappe mengatakan, Pilkada Kabupaten Luwu 2024 menggunakan maskot buah tarra’.

Buah tarra' yang merupakan buah khas atau endemik Kabupaten Luwu yang memiliki rasa manis dan isi buahnya berwarna putih.

“Tarra’ adalah pohon endemik yang hanya bisa dijumpai di Kabupaten Luwu, tarra’ bisa tumbuh di tempat lain boleh jadi di kabupaten lain, tapi saya meyakini dan pastikan bahwa buah tarra’ nya pasti jelek rasanya dan kecil buahnya."

"Buah tarra’ ini kualitas terbaiknya hanya ada di Kecamatan Ponrang Selatan, tepatnya di Pattedong,” kata Abdullah Sappe.

Baca juga: Si Pakam, Monyet yang Jadi Maskot Pilkada di Palembang

Menurut Sappe, buah tarra’ memiliki makna seperti pada maskot saat ini yakni adalah buah tarra’ yang sudah dibuka setengah yang siap dimakan.

“Kenapa setengah, karena kalau muncul setengah kelihatan warnanya putih mengindikasikan bahwa Luwu ini daerah tertua dari daerah Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur,” ucap Abdullah Sappe.

Abdullah Sappe melanjutkan, menurut dokter sesuai referensi yang ada, buah tarra’ adalah salah satu buah yang berkhasiat mencerahkan kulit.

“Ibu-ibu atau para gadis tidak perlu skin care cukup mengkonsumsi buah tarra’ manfaatnya menurut dokter bisa mencerahkan kulit."

"Selain itu, manfaat secara ekonomi adalah meningkatkan ekonomi pedagang buah tarra’, yang selanjutnya adalah buah tarra’ rasanya manis dengan harapan ke depan kita hadapi Pilkada dengan manis-manis."

"Bukan saling gontok-gontokan satu sama lain karena berbeda pilihan dan pandangan,”ujar Abdullah Sappe.

Anggota KPU Provinsi Sulawesi Selatan, Ahmad Adiwijaya meminta para penyelenggara dari KPU Luwu hingga PPK dan PPS agar memegang integritas tinggi dan profesionalitas.

Baca juga: Ayam Pelung Sukaci dan Suraci” Maskot Pilkada Cianjur 2024

“Dengan integritas maka asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, dapat berjalan. Dan, untuk memastikan itu terlaksana maka harus bersikap jujur, mandiri, adil dan akuntabel,” tutur Ahmad Adiwijaya.

Sekda Kabupaten Luwu, Sulaiman mengungkapkan,  informasi dan persiapan menjadi penting bagi semua pihak dalam menghadapi Pilkada 2024.

“Untuk menghadapi persiapan Pilkada 2024 tersebut kami Pemerintah berharap KPU bisa meyosialisasikan tahapan ini sampai ke tingkat desa dan kelurahan."

"Sehingga seluruh masyarakat dapat mengetahui informasi ini, dan ke depan tidak ada lagi masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya,” kata Sulaiman.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Regional
Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Regional
Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Regional
Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Regional
Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Regional
Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Regional
Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Regional
Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Regional
Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Regional
International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

Regional
Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Regional
Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Regional
Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur 'Retaining Wall'

Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur "Retaining Wall"

Regional
Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Regional
Timah Batangan Senilai Rp 1,8 Miliar Diselundupkan Pakai Manifes Buah-buahan

Timah Batangan Senilai Rp 1,8 Miliar Diselundupkan Pakai Manifes Buah-buahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com