PADANG, KOMPAS.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumatera Barat 2024 sepi peminat.
Dari sejumlah penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar yang dibuka partai politik, tercatat hanya maksimal empat nama yang ingin menantang petahana Mahyeldi-Audy Joinaldy.
Empat nama itu mendaftar ke Partai Gerindra yakni, Epyardi Asda (Bupati Solok), Vasco Ruseimy (Politisi Gerindra), dan Raihan Aditama (mantan Ketua PB HMI).
Satu nama lainnya, Ganefri diberi catatan tidak ikut asesmen, karena mengundurkan diri, dan tidak ikut Pilkada Sumbar.
Baca juga: Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah
"Ada empat nama yang mendaftar jadi bakal calon gubernur yang diusung Gerindra. Ini paling banyak dibanding partai lain."
Demikian kata Sekretaris DPD Gerindra Sumbar, Evi Yandri Rajo Budiman, yang dihubungi Kompas.com, Jumat (7/6/2024).
Anggota DPRD Sumbar itu mengatakan, saat ini empat nama sudah dikirim ke DPP Gerindra untuk ditentukan nama yang direkomendasikan Gerindra.
"Nanti DPP Gerindra yang akan menentukan nama calon yang diusung Gerindra," sambung Evi.
Sementara penjaringan bakal calon di partai lain, tidak sebanyak Gerindra.
Di Golkar -misalnya, hanya nama Epyardi dan Ganefri. Di Nasdem malahan hanya nama Epyardi Asda saja.
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas Padang Asrinaldi memprediksi Pilkada Sumbar kali ini berbeda dengan Pilkada 2020 lalu.
Baca juga: Apa Itu Kotak Kosong dalam Pemilu? Bagaimana Cara Menentukan Pemenangnya?
Pada Pilkada 2020 lalu di Sumbar ada empat pasang calon yang bertarung yaitu Mahyeldi-Audy Joinaldy, Nasrul Abit-Indra Catri, Mulyadi-Ali Mukhni, dan Fakhrizal-Genius Umar.
"Nah, untuk Pilkada Sumbar 2024 ini diprediksi paling banyak dua calon. Ini karena banyak tokoh-tokoh yang tidak mau ikut," kata Asrinaldi.
Asrinaldi menilai banyak tokoh yang tidak ikut karena sudah berada di posisi nyaman sebagai anggota DPR RI dan tidak mau mengambil risiko.
Selain itu, elektabilitas petahana cukup tinggi sehingga sulit dikalahkan.