Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Jadi Ajang Narkoba, Pentas Musik Koplo Tengah Malam Dilarang

Kompas.com - 30/05/2024, 09:42 WIB
Tri Purna Jaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kepolisian di sejumlah kabupaten di Lampung melarang pementasan musik organ tunggal dan koplo berlangsung hingga tengah malam.

Aparat keamanan menduga pentas musik "ajeb-ajeb" itu kerap menjadi ajang perjudian hingga peredaran narkoba.

Kepala Polres Lampung Tengah, AKBP Andik Purnomo Sigit mengaku sudah melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat terkait hiburan malam tersebut.

"Ada laporan dari masyarakat terkait hiburan malam seperti pentas organ tunggal atau musik koplo yang masih berlangsung tengah malam," kata Andik dalam keterangan persnya, Kamis (30/5/2024).

Baca juga: Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Kemudian, berdasarkan penelitian dari beberapa kasus, terdapat tindak pidana yang terjadi maupun bermula dari lokasi hiburan malam itu.

"Ya ada dugaan, hiburan malam seperti organ tunggal dan lainnya masih terdapat ajang pesta miras, perjudian hingga narkoba," kata Andik.

Andik mengatakan, rakor itu menghasilkan kesepakatan bahwa operasional pementasan musik tersebut dibatasi hingga pukul 21.00 WIB.

"Tidak boleh sampai larut malam. Kami akan bubarkan dan tindak tegas apabila masih ada yang melanggar aturan," kata Andik.

Pelarangan pementasan musik hingga tengah malam juga dilakukan di wilayah Lampung Selatan.

Baca juga: Edarkan Pil Koplo, Wanita Kakak Adik di Banyumas Ditangkap Polisi

Kepala Polres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan, hiburan yang menyajikan pementasan musik organ tunggal dibatasi hanya sampai pukul 18.00 WIB.

Pengecualian diberikan untuk kegiatan yang bersifat budaya atau adat tradisional dan keagamaan. Kegiatan jenis ini disepakati dibolehkan sampai pukul 21.00 WIB.

"Dilarang menyajikan minuman keras, narkoba, perjudian dalam bentuk apapun, dan dilarang menyajikan nada disco/remix, serta koplo dan sejenisnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Regional
Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Regional
Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Regional
Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Regional
Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Regional
Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Regional
Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Regional
Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Regional
Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Regional
International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

Regional
Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Regional
Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Regional
Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur 'Retaining Wall'

Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur "Retaining Wall"

Regional
Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Regional
Timah Batangan Senilai Rp 1,8 Miliar Diselundupkan Pakai Manifes Buah-buahan

Timah Batangan Senilai Rp 1,8 Miliar Diselundupkan Pakai Manifes Buah-buahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com