AMBON, KOMPAS.com - Banjir menerjang Desa Algadang, Kecamatan Aru Tengah, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Minggu (19/5/2024).
Banjir terjadi setelah sungai di desa tersebut meluap akibat hujan lebat tanpa henti yang mengguyur desa tersebut sejak dua hari terakhir.
Buntut dari banjir di desa tersebut menyebabkan sekitar 150 rumah warga terendam.
Baca juga: Kadisperindag Kepulauan Aru Jadi Tersangka Korupsi Dana Covid-19
"Ada sekitar 150 rumah yang terendam banjir," kata Camat Aru Tengah Ernes Pieter M Kalorbibir saat dikonfirmasi dari Ambon, Minggu malam.
Selain merendam ratusan rumah warga, banjir tersebut juga ikut merendam gereja dan masjid serta sebuah sekolah di desa tersebut.
Adapun ketinggian banjir yang menerjang desa tersebut mencapai 1,5 meter atau setinggi pinggang orang dewasa.
"Rumah ibadah dan sekolah ikut terendam, ketinggian banjir mencapai 1,5 meter," ujarnya.
Baca juga: Bantuan Kemanusian untuk Korban Banjir di Mahakam Ulu Terus Berdatangan
Ernes menambahkan, banjir yang terjadi ikut memaksa ratusan warga yang rumahnya terendam mengungsi ke lokasi aman.
"Ada ratusan warga yang mengungsi ke lokasi ketinggian dan juga ke rumah-rumah warga yang aman, mereka tidak sampai mengungsi ke desa tetangga," ujarnya.
Sejauh ini belum ada laporan mengenai kerusakan rumah-rumah warga yang ditimbulkan akibat banjir bandang tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Kepulauan Aru, Azhar Warkot yang dihubungi secara terpisah mengaku banjir bandang menerjang desa tersebut telah terjadi sejak dua hari lalu.
Hingga Minggu petang, ratusan rumah warga di desa tersebut masih terus terendam banjir.
"Sampai saat ini banjir masih terus terjadi, karena hujan terus turun," beber dia.
Ia membenarkan ada sekitar 150 rumah warga termasuk sekolah dan rumah ibadah yang terendam.
Para korban banjir saat ini memilih mengungsi ke lokasi aman.