Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Kompas.com - 26/04/2024, 12:52 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Timnas Indonesia melangkah ke semifinal Piala Asia U23 2024 usai mengalahkan Korea Selatan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Kamis (25/4/2024) malam waktu setempat.

Laga Indonesia versus Korea Selatan (Korsel) berjalan dramatis. Ibu Pratama Arhan, Surati, mengaku deg-degan saat melihat "Garuda Muda" bertarung.

"Alhamdulillah tadi malam walaupun senam jantung, alhamdullilah menang. Iya, sangat-sangat deg-degan," ujarnya di rumahnya, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, saat diwawancara dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Jumat (26/4/2024).

Surati mengatakan, ia dan keluarganya selalu memberikan dukungan kepada Arhan dan Timnas Indonesia U23 yang sedang berjuang di Piala Asia U23 2024.

"Dukungannya ya dukungan dari jauh, cuma doa dan doa, itu yang bisa kami berikan ke anak-anak kami yang bertanding di Qatar," ucapnya.

Baca juga: Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Jangan puas dulu


Menurut Surati, sebelum Pratama Arhan turun ke medan pertempuran, anak bungsunya itu selalu menghubunginya dan meminta doa restu.

"Anak ibu itu kalau mau tanding pasti VC (video call) ibu dulu minta doa restunya supaya nanti pertandingannya menang, dan alhamdulillah tadi menang," ungkapnya.

Selepas menjalani laga lawan Korsel, Arhan belum mengontaknya lagi.

"Dia belum VC ibu, dia masih istirahat, mungkin nanti," tutur Surati.

Saat berkomunikasi dengan Arhan, Surati juga kerap memberikan nasihat untuk terus semangat dan pantang menyerah.

"Jangan puas dulu, kemarin-kemarin mereka harus tetap kerja keras. Harus menghasilkan yang lebih baik, harus butuh perjuangan. Ibu ingin untuk menang nantinya," jelasnya.

Surati pun berpesan kepada Arhan dan kawan-kawan agar selalu mengedepankan kerja sama.

"Yang penting mereka kerja samanya bagus dan saling komunikasi. Itu yang penting. Jadi kita enggak salah-salah umpan-umpan. Siapa pun yang ngegolin, yang penting kerja samanya dulu," terangnya.

Baca juga: Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Kerabat Witan Sulaeman menangis

Seorang kerabat Witan Sulaeman, menangis usai Timnas Indonensia U23 berhasil melangkah ke semifinal Piala Asia U23. Garuda Muda menekuk Korea Selatan dalam adu penalti dengan skor 10-11, Kamis (25/4/2024) waktu Qatar.Tangkapan layar YouTube Kompas TV Seorang kerabat Witan Sulaeman, menangis usai Timnas Indonensia U23 berhasil melangkah ke semifinal Piala Asia U23. Garuda Muda menekuk Korea Selatan dalam adu penalti dengan skor 10-11, Kamis (25/4/2024) waktu Qatar.

Dramatisnya perjuangan Timnas Indonesia U23 untuk menapakkan kaki ke semifinal, membuat keluarga Witan Sulaeman terharu.

Keluarga Witan menggelar nonton bareng di rumahnya, Palu, Sulawesi Tengah.

Seorang kerabat Witan bercucuran air mata bahagia usai Timnas menekuk Korsel dalam drama adu penalti. Pria itu terlihat sesenggukan sambil bersandar di tembok. 

Momen itu terjadi selepas Pratama Arhan berhasil mengeksekusi penalti pemungkas. Sorak-sorai pun menggema di rumah orangtua Witan.

"Hidup Indonesia!" pekik ayah Witan, Humaidi, yang pada dini hari itu mengenakan jersey Timnas Indonesia.

Humaidi sangat mengapresiasi permainan cantik Indonesia asuhan Shin Tae-yong.

"Semua penonton bangga Indonesia maju ke babak selanjutnya. Semua tim sangat bagus sekali," sebutnya, dilansir dari YouTube Kompas TV.

Sama seperti Arhan, Witan juga selalu minta doa restu ke orangtua sebelum bertanding.

"Setiap dia akan bertanding, dia selalu komunikasi sama orangtuanya, jadi dia mohon doa semoga diberikan kesehatan dan tetap menang," beber Humaidi.

Baca juga: Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Halaman:


Terkini Lainnya

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com