Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Kompas.com - 23/04/2024, 15:12 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Lotharia Latif mengajak semua elemen masyarakat di wilayah itu untuk menyambut pemilihan kepala daerah (pilkada) dengan damai dan penuh semangat persaudaraan.

Ia meminta semua masyarakat agar tidak merusak perdamaian dan persaudaraan hanya lantaran perbedaan pilihan politik saat pilkada.

"Mari kita sambut dan laksanakan pilkada ini dengan semangat damai dan persaudaraan," katanya kepada wartawan, Selasa (23/4/2024).

Baca juga: Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Proses pilkada saat ini telah dimulai ditandai dengan telah dibukanya pendaftaran bakal calon oleh partai politik.

Untuk menyambut pilkada dengan damai di Maluku, Latif juga mengingatkan kepada para tokoh yang akan maju bertarung dan tim suksesnya untuk menghindari politik adu domba dan isu suku, agama, ras, dan Aatargolongan (SARA) yang berisiko memecah belah masyarakat.

"Jangan gunakan isu SARA karena itu akan memecah belah masyarakat," katanya.

Baca juga: Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Selain itu, ia meminta para tokoh yang akan maju pada pilkada agar dapat menyiapkan program dan beradu gagasan demi kemajuan pembangunan daerah.

"Para kontestan agar menyiapkan program dan adu program dengan baik serta terus menjaga persaudaraan untuk membangun dan memajukan Maluku. Jangan gunakan dan bawa isu-isu perbedaan dan isu SARA," pintanya.

Menurut Latif, masyarakat Maluku saat ini sudah sangat cerdas dan melek terhadap politik.

Masyarakat, kata Latif, juga terus memupuk rasa persaudaraan dan kedamaian di antara sesama sehingga diharapkan tidak ada pihak yang menggunakan cara-cara tidak bertanggung jawab untuk mencapai tujuan politiknya.

"Rakyat semakin cerdas dan pandai, pola-pola seperti itu sudah tidak laku lagi di masyarakat dan hanya membawa perpecahan dan pertikaian antar-sesama saja," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan agar para tokoh yang akan maju pada pilkada nanti dapat menerima realitas politik yang terjadi.

"Terpilih atau tidak itu merupakan hal yang biasa dan semuanya kembali kepada rakyat yang akan menentukan pilihannya," katanya.

Pilkada serentak di Maluku akan dimulai pada 27 November 2024.

Latif meminta para tim sukses dan semua pihak yang berkepentingan dalam pilkada agar dapat menjaga kondusivitas Maluku dan memberikan pelajaran politik yang baik kepada masyarakat.

"Olehnya itu, tim-tim sukses maupun partai politik agar melakukan cara-cara yang baik dan sesuai aturan. Berikanlah pembelajaran politik yang mendidik dan bisa memberikan contoh teladan yang baik bagi rakyat," pintanya.

Ia juga mengingatkan KPU dan Bawaslu untuk dapat bersikap netral dan bekerja secara profesional sesuai peraturan yang berlaku.

"Pihak penyelenggara juga memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga semua tahapan proses sesuai aturan dan meniadakan setiap potensi pelanggaran atau kecurangan yang bisa menimbulkan persoalan nantinya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com