Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapalnya Terbalik, Puluhan Pengungsi Rohingya Terombang-ambing di Perairan Aceh

Kompas.com - 20/03/2024, 15:42 WIB
Daspriani Y Zamzami,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com-Sebuah kapal yang diduga mengangkut puluhan pengungsi Rohingya dilaporkan terombang-ambing dan setengah teggelam di perairan Aceh Barat.

Panglima Laot Aceh Barat, Amiruddin, mengatakan kondisi tersebut dilaporkan nelayan yang baru tiba di pantai Kecamatan Samatiga, Meulaboh.

Nelayan tersebut juga membantu menyelamatkan 6 Pengungsi Rohingya yang terdiri dari empat perempuan dan dua orang laki-laki.

"Mereka terpantau di perairan antara Kecamatan Samatiga dan Kecamatan Johan Pahlawan, " kata Panglima Laot Kabupaten Aceh Barat, Amiruddin, kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Aceh

Amiruddin memperkirakan boat tersebut sedang berlayar menuju arah timur, tapi bocor dan terbawa arus kencang ke arah barat Aceh.

"Kejadiannya diperkirakan semalam, mereka kemungkinan sudah dekat Banda Aceh, tapi kapal bocor dan terbawa arus, dan tenggelamnya di daerah Teunom, Aceh Jaya, karena arus deras menuju selatan maka orang itu hanyut diperkirakan 7 mil, lalu bertemu dengan nelayan, kondisi boatnya sudah terbalik orang itu diatas boat,” kata Panglima Laot Aceh Barat, Amiruddin

Menurut Amiruddin, informasi dari nelayan ada beberapa perempuan dan anak-anak yang juga sudah tenggelam di antara Kecamatan Arongan Lambalek dan Kecamatan Samatiga.

Untuk saat ini diperkirakan sejumlah pengungsi masih bertahan di atas kapal yang terbalik itu.

“Tadi memang ada enam pengungsi yang diselamatkan warga tapi masih ada puluhan yang masih bertahan di atas kapal terbalik itu, Kita dapat informasi dari nelayan ada yang sudah meninggal juga karena tenggelam,” jelasnya.

Baca juga: Camat dan Lurah di Pekanbaru Diminta Pantau Pengungsi Rohingya

Amiruddin juga sedang berkoordinasi untuk menyelamatkanpara pengungsi Rohingya tersebut karena saat ini kondisi meraka sangat kritis dan butuh bantuan.

“Kita berbicara tentang masalah kemanusiaan, Ini bicara musibah, harus kita selamatkan kita bawa ke tempat yang aman, nanti baru kita pikirkan bagaimana caranya kita kembalikan ke negaranya,” katanya.

Para nelayan juga diminta untuk segera mengambil tindakan penyelamatan kepada para pengungsi tersebut sebelum lebih banyak korban jiwa.

“Saya sudah minta para nelayan kembali ke laut dan menolong mereka, dan saya akan ganti bahan bakar boat nelayan nelayan ini, pengungsi itu bukan singgah tapi dia hanyut tenggelam banyak yang telah jadi korban,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Samatiga M. Asmiruddin Alnur mengatakan, saat ini pihaknya bersama Danramil dan Kapolsek Samatiga menuju ke lokasi untuk memastikan kronologi sebenarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com