SOLO, KOMPAS.com - Calon anggota legislatif (caleg) pendatang baru di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), membongkar strategi kampaye dan berhasil meraup suara tinggi.
Pembicaraan ini diungkap saat "Ngabuburit Demokrasi: Newcomers di Parlemen Solo, Menyala!", di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Rabu (20/3/2024).
Newcomers DPRD Solo, sesuai rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat Kota Solo, di antaranya, Sri Martuti dari PKB meraih 1.656 suara, Kevin Fabiano dari PDI-P mendapatkan 3.901 suara.
Lalu, Sekar Tandjung dari Golkar meraup 3.689 suara, Daryono dari PKS mengunci 3.292 suara, dan Sonny dari PSI mencapai perolehan 5.558 suara.
Baca juga: Soal Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo, Gibran: Sudah Dibicarakan Bulan Lalu
Selain itu, incumbent dari PAN, Achmad Sapari dengan 2.963 suara, juga ikut membeberkan strateginya bisa kembali melengang menduduki kursi dewan.
Metode khusus dari berbagai pendatang baru ini, cukup variasi meskipun dalam pelaksanaan hampir sama. Yakni, gencar melakukan blusukan dengan sasaran pemilih yang berbeda-beda.
Dimulai dari, Kevin Febiano dari Dapil 3 Banjarsari, merangkul massa dari Banteng Muda Indonesia (BMI) Solo, yang kebetulan dirinya menjabat sebagai ketua.
Ia mengaku langsung turun ke kemasyarakatan yang telah mengenalnya dan menyasar warga yang memiliki keterbatasan mengakses fasilitas kesehatan.
"Masih ada masyarakat yang belum bagus nasibnya, kekurangan kesehatan dan problem ekonomi. Di situlah saya mengambil hati masyarakat. Saya berpikir bagaimana pelayanan kesehatan itu hadir dan dekat," kata Kevin.
Baca juga: Kenapa Ada Anggota Dewan yang Tidur Saat Rapat?
Ia menyebut nantinya akan memperjuangkan peraturan daerah (perda) yang mengatur Pukesmas di Solo, tidak hanya dokter tapi melainkan ada tenaga fisioterapi hingga tenaga tumbuh kembang anak, yang siap membantu warga.
Kemudian, Sekar Tandjung pendatang baru Dapil 2 Leweyan mengaku memobilisasikan trah keluarga dari orangtuanya, yakni politisi senior Akbar Tandjung dan isterinya Krisnina Maharani.
"Saya banyak berkerjasama atau bergantung pada keluarga dan sanak saudara memang kebetulan dari ibu saya sampai nenek berasal dari Laweyan, sebelas bersaudara. Menjadi salah satu ujung tombak," kata Sekar.
Baca juga: PDI-P Resmi Usung Ganjar sebagai Capres, Peta Politik Akan Berubah?
Selain itu, perempuan yang menjabat Ketua DPD Partai Golkar Solo itu, juga berupaya menggaet simpatisan kalangan anak muda dan perempuan.
"Kami kemarin itu banyak juga fokus di anak muda dan perempuan. Saya sendiri menginginkan agar setelah ini juga lebih banyak anak muda yang mau aktif di sosial kemasyarakatan dan nantinya InsyaAllah ke politik dan itu adalah jaringan-jaringannya," paparnya.