Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Mahal, Omzet Pedagang Singkong di Lebak Melonjak Tajam

Kompas.com - 07/03/2024, 16:26 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

LEBAK, KOMPAS.com - Omzet pedagang singkong di Kabupaten Lebak, Banten melonjak tajam, hingga dua kali lipat, sering dengan kenaikan harga beras di wilayah tersebut.

"Pendapatan kami sekarang bisa Rp 5 juta dari sebelumnya Rp 2,5 juta per hari," kata Suhari (55) seorang pedagang singkong di Pasar Subuh Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Kamis (7/3/2024).

Omzet Rp 5 juta per hari tersebut setara dengan satu ton singkong yang dijual Rp 5.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya terjual 500 kilogram per hari.

Peningkatan omzet tersebut terjadi setelah harga beras medium di pasaran melonjak hingga di atas Rp 14.000 per kilogram.

Baca juga: Rencana Prabowo, Bikin Bensin dari Singkong, Ubah Sawit Jadi Solar

Konsumen yang membeli singkong kebanyakan dari kalangan masyarakat yang berpenghasilan ekonomi rendah.

Begitu juga Sarman (45), pedagang singkong lainnya. Dia mengaku setiap hari bisa menghasilkan omzet Rp 3 juta dengan menjual 600 kilogram singkong.

"Pendapatan itu naik hingga 100 persen dari sebelumnya Rp 1,5 juta per hari," kata Sarman.

Titi (50) seorang ibu rumah tangga warga Komdik Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku memilih singkong sebagai makanan alternatif akibat dampak melonjaknya harga beras di pasaran.

"Pagi dan siang hari kami mengonsumsi singkong yang kami olah menjadi getuk. Baru sore hari kami makan nasi," kata Titi yang mengaku suaminya bekerja sebagai buruh serabutan.

Kepala Bidang Distribusi dan Sumberdaya Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak Benu Dwiyana membenarkan adanya fenomena itu.

Baca juga: Prabowo Berencana Stop Impor BBM, Mau Sulap Singkong Jadi Bensin

Dia menyebut, banyak warga yang kini mengonsumsi singkong, sebagai dampak kenaikan beras di pasaran.

Apalagi, lanjut dia, masyarakat Kabupaten Lebak sudah mampu mengelola panganan singkong menjadi makanan yang lezat dan nikmat, seperti menjadi bolu maupun roti dengan varian rasa.

"Kami hingga kini terus memberikan pelatihan kepada masyarakat agar mampu memproduksi singkong menjadi makanan yang memiliki varian panganan lokal dan bisa menggantikan beras sebagai makanan pokok," kata dia.

Berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini banyak bermunculan pedagang singkong di Kabupaten Lebak.

Selain di sejumlah pasar tradisional juga di kios-kios pengecer di tepi jalan raya, permukiman hingga pedagang keliling dengan harga Rp 5.000-7.000 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com