Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prihatin Kemunduran Demokrasi, Warga Banyumas Gelar "Tapa Pepe" di Alun-alun

Kompas.com - 06/03/2024, 11:52 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Belasan warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menggugat menggelar tapa pepe di Alun-alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (6/3/2024).

Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan masyarakat atas kemunduran demokrasi dengan banyaknya indikasi kecurangan dalam Pemilu 2024.

Baca juga: Prabowo: Demokrasi Sangat Berantakan dan Mahal, Ada Banyak Ruang untuk Perbaikan

Sesuai dengan namanya, aksi tapa pepe ini diawali dengan berjemur di bawah terik matahari.

Mereka duduk sambil membaca puji-pujian atau zikir sesuai dengan keyakinannya masing-masing.

Beberapa di antaranya menyampaikan orasi secara bergantian. Mereka juga membawa berbagai macam poster berisi kritik kepada pemerintah dan penyelenggara Pemilu.

Aksi ini diakhiri dengan makan bersama dengan menu tiwul, singkong rebus dan umbi-umbian lainnya. Menu ini sengaja dipilih sebagai pengganti beras yang kini harganya melonjak.

"Ini adalah bagian dari gerakan nasional di banyak daerah sebagai bentuk keprihatinan atas mundurnya proses demokrasi di Indonesia," kata koordinator aksi, Bayu Aji di sela aksi, Rabu.

Baca juga: Viral, Video Aksi Dugaan Perundungan dan Pemukulan Pelajar SMP di Kota Malang, Ini Kata Kepala Sekolah

Meski tidak diikuti banyak orang, kata Bayu, aksi ini sebagai bentuk peringatan kepada pemerintah dan penyelenggara pemilu.

"Penyelanggara negara, KPU, Bawaslu dan presiden yang paling bertanggungjawab, mereka gagal melakukan proses demokrasi," ujar Bayu.

Untuk itu, mereka juga membuat petisi yang berisi beberapa poin, antara lain menolak hasil pemilu. Kemudian mendorong hak angket dan pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com