Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anggota Polisi Kawal Logistik Pemilu di Keerom, Lewati Sungai Banyak Buaya selama 8 Jam

Kompas.com - 23/02/2024, 18:11 WIB
Roberthus Yewen,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah perjuangan anggota polisi saat mengawal logistik Pemilu 2024 di wilayah Papua masih layak diperbincangkan.

Tantangan berat harus dilalui demi memastikan warga di daerah pelosok nan sulit terjangkau bisa menggunakan hak suaranya pada 14 Februari 2024 lalu.

Salah satu kisah perjuangan anggota polisi ini terjadi di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.

Kapolres Keerom, AKBP Christian Aer mengisahkan perjuangan anak buahnya melakukan pengamanan dan pengawalan logistik pemilu hingga tiba dengan selamat di setiap TPS yang ada di kampung-kampung di Kabupaten Keerom.

Baca juga: Kisah Mereka yang Antar Logistik Pemilu di Wilayah Terpencil Indonesia

Mereka harus melewati Sungai Nawa menuju ke Kampung Onam, Distrik Kesnar, Kabupaten Keerom.

Kesnar merupakan salah satu distrik terjauh yang ada di Kabupaten Keerom. Akses transportasi adalah menggunakan perahu motor untuk menghubungkan kampung-kampung yang ada di Distrik Kesnar.

“Ada sekitar 8 jam anggota kami mengawal logistik menggunakan perahu motor dari Dermaga Nawa menuju ke Kampung Onam di Distrik Kesnar,” ungkapnya kepada Kompas.com saat ditemui di ruang kerja di Mapolres Keerom, Jumat (23/2/2024).

Lewati sungai yang dihuni buaya

Perjuangan membawa logistik menggunakan perahu motor ini, kata Christian, memang cukup menantang.

Pasalnya, perahu yang digunakan relatif kecil tetapi harus mengangkut sekitar 10 orang dengan logistik pemilu dan bahan makanan (bama), saat melewati Sungai Nawa menuju ke Kampung Onam.

Baca juga: Perjuangan KPPS Bawa Logistik dari Kampung Terisolir di KBB, Terobos Hutan Pikul Kotak Suara

“Kalau dilihat perahunya kecil, tapi bisa mengangkut 10 orang dengan logistik pemilu dan bama, untuk dibawa ke Kampung Onam. Mereka melewati Sungai Nawa,” ucapnya.

Christian mengatakan, perahu dijalankan dengan kecepatan yang cukup tinggi, melewati Sungai Nawa menuju Kampung Onam, Distrik Kesnar.

Hal ini merupakan perjuangan yang tak mudah, sebab penuh dengan risiko.

“Bayangkan 8 jam di atas perahu dan tak bisa buang air karena perahunya goyang. Jika bergerak bisa membahayakan. Apalagi informasi juga di samping kanan dan kiri sungai masih ada buaya,” ungkapnya.

“Hal ini membuat anggota kami bersama penyelenggara dan warga yang turut serta berpikir, jika buang air kecil, lalu perahunya goyang justru bisa berbahaya untuk keselamatan mereka,” tambahnya.

Dia menyampaikan, dari informasi yang diperoleh, Sungai Nawa memiliki rawa di bagian kanan dan kiri.

Baca juga: Distribusi Logistik Pemilu, Petugas di Banyumas Jalan Kaki Lewati Jembatan Gantung

 

Hal ini justru menyulitkan perahu menepi jika ada anggota kepolisian atau penyelenggara yang ingin membuang air kecil atau besar.

"Samping kanan dan kiri sungai itu rawa sehingga sulit jika perahu motor menepi untuk istirahat sejenak." 

"Mau tidak mau, anggota bersama penyelenggara dan warga yang mengantarkan logistik harus berada di dalam perahu selama 8 jam perjalanan menuju Kampung Onam,” ujar Christian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com