Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Naik, Penjual Makanan di Padang Harus Kurangi Porsi atau Untung Menipis

Kompas.com - 21/02/2024, 18:39 WIB
Rahmadhani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Kenaikan harga beras mulai berdampak kepada para penjual nasi bungkus di Kota Padang, Sumatera Selatan. 

Mereka harus rela mendapatkan untung tipis dari hasil berjualannya atau mengurangi porsi makanan yang dijual. 

Semisal yang dialami Ita, penjual nasi di kawasan Maransi Kota Padang. Dia mengakui sudah merasakan dampak dari naiknya harga beras. 

Baca juga: Beras Mahal, Bulog Lakukan Grebeg Pasar di Kota Solo, Ini Jadwalnya

Namun, Ita belum mau menaikkan harga karena khawatir bakal memberatkan pelanggannya. 

Menurut Ita, kebanyakan pembeli dari nasinya adalah mahasiswa, karena lokasi berjualannya kebetulan berdekatan dengan tempat kos.

"Kalau mahasiswa itu uangnya di dapat dari orang tua. Naik sedikit saja pasti akan berdampak bagi mereka. Jadi karena harga berasnya naik tidak terlalu jauh, ya terpaksa kita ambil untungnya tipis-tipis saja. Porsinya masih tetap sama. Dari pada pembeli kita lari atau tidak mau membeli," kata Ita kepada Kompas.com, Rabu (21/2/2024). 

Jika harga beras terus melambung naik, Ita mengaku masih belum menyiapkan langkah apa yang akan diambilnya terhadap dagangannya.

"Kita lihat kondisi nanti. Apakah harganya yang akan kita naikan atau porsinya yang akan dikurangi. Tergantung konsumen saja nanti maunya bagaimana," ujarnya.

Baca juga: 15.000 Ton Beras Impor dari Thailand Tiba di Banyuwangi Saat Harganya Melonjak

Sementara itu Nanang, penjual nasi di kawasan Pasar Siteba Padang mengaku juga tidak menaikan harga atau mengurangi porsi nasi yang dijualnya.

Setiap bungkusnya Nanang menjual nasi sebesar Rp 15. 000

"Masih tetap, baik harga maupun porsinya. Kita sama-sama mengetahui saat ini cari uang sulit. Nanti kalau kita naikan, takutnya pembeli menjadi berkurang. Jika nanti memang harga beras terus melambung, palingan porsinya saja yang kita kurangi," ujarnya.

Sementara itu Rezki salah satu pembeli nasi di kedai Nanang mengaku bersyukur harga nasi dan porsi nasi yang dijual tidak berubah.

"Kalau harga nasi naik, tentunya akan menambah biaya pengeluaran saya. Sementara itu penghasilan saya masih tetap segitu-segitu saja," ujar Rezki yang bekerja sebagai kuli angkut barang di Pasar Siteba.

Sebagai informasi, harga beras di Kota Padang mengalami kenaikan sejak beberapa hari lalu. Beras 10 kilogram yang biasanya dijual Rp 145.000, kini dibandrol dengan harga Rp 155.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Regional
Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com