BATAM, KOMPAS.com – Ketua Panitia Pemilihan Umum Luar Negeri (PPLN) KBRI Johor Bahru mengamati ada sedikit penurunan partisipasi warga Negara Indonesia (WNI) di tempat pemungutan suara luar negeri (TPSLN).
PPLN KBRI Johor Bahru menjangkau wilayah Johor, Pahang, Melaka, dan Negeri Sembilan.
“Untuk Pemilu 2024, memang ada sedikit penurunan dari Pemilu 2019, jika pemilu sebelumnya partisipasi mencapai 75 persen, pemilu 2024 ini hanya 71 persen.”
Demikian penjelasan Ketua PPLN Johor Bahru, Ardiyansyah melalui rapat dalam jaringan, Senin (12/2/2024) malam.
Baca juga: Saat Momen Nyoblos Pemilu Jadi Ajang Silaturahmi WNI di Bulgaria...
Ardiansyah mengatakan, untuk DPT di PPLN KBRI Johor Bahru terdapat 119.491 orang.
Namun dari jumlah tersebut dibagi dalam dua metode pemilihan, 2.684 memilih dengan mendatangi langsung TPSLN KBRI Johor Bahru, dan 116.807 memilih dengan Kotak Suara Keliling (KSK).
“Dan dari kedua metode ini, sekitar 84.004 yang memberikan hak suaranya, baik dengan mendatangi TPSLN hingga KSK,” ungkap Ardiansyah.
Ardiansyah menyebutkan, untuk WNI yang masuk wilayah PPLN KBRI Johor Bahru, lebih banyak memilih KSK. Hal ini karena rentang jarak dan waktu jika harus menuju ke TPSLN KBRI Johor Bahru.
“Mereka lebih memilih KSK karena jauh lebih mudah dan simple. Mereka bisa memilih jam dan hari apa untuk didatangi petugas, jika ke TPSLN, selain jarak juga waktu.”
Baca juga: WNI yang Berikan Hak Suara di Singapura Hanya 30 Persen
“Makanya untuk KSK kemarin kami pusatkan di satu titik, jadi teman-teman WNI tidak perlu jauh-jauh ke TPSLN,” sambung Ardiyansyah.
Disinggung terkait isu ada kebocoran bahwa untuk Pemilu 2024 di Johor Bahru salah satu Paslon sudah menang di sana, Ardiansyah menegaskan, kabar itu hanya hoaks.
Sebab, untuk proses penghitungan baru akan dilakukan pada tanggal 14 Februari 2024 dan dilakukan serentak dengan seluruh TPS yang ada di Tanah Air.
“Kemarin hanya dilakukan pemungutan suara saja, setelah itu semua kotak suara termasuk KSK ditempatkan di ruang khusus di KBRI Johor Bahru dan digembok dengan disaksikan personel dari Mabes Polri yang didampingi dari PDRM serta perwakilan KPU Pusat hingga Bawaslu.”
“Jadi saya pastikan, informasi tersebut hoaks, ruang khusus tersebut hingga saat ini juga dijaga ketat, dan tidak boleh ada yang melintasi ruang tersebut,” kata Ardianysah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.