LEBAK, KOMPAS.com - Dua warga Baduy korban gigitan ular berbisa jenis ular tanah di pedalaman Kabupaten Lebak yang kondisinya parah, akhirnya bersedia dirujuk ke RSUD Banten untuk menjalani perawatan medis.
"Kami lega setelah mereka mau dirujuk ke RSUD Banten," kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI), Muhammad Arif Kirdiat di Lebak, Kamis kemarin (8/2/2024).
Baca juga: 3 Warga Baduy Korban Gigitan Ular Menolak Dirujuk, Kondisi Kian Parah
Kedua warga Baduy korban gigitan ular berbisa sudah sepekan berada dalam kondisi parah dengan bagian tangan menghitam dan membusuk.
Para korban gigitan ular tanah itu adalah warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak.
SRI melibatkan dokter dan perawat mendatangi kediaman korban untuk dirujuk ke RSUD Banten dengan menyertakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
Sebab, masyarakat Baduy masih banyak yang tidak memiliki BPJS Kesehatan, karena mereka tidak memiliki identitas KTP elektronik.
"Semua warga Baduy yang dirujuk ke RSUD Banten dengan menyertakan SKTM gratis," kata Muhammad Arif.
Menurut dia, sebetulnya warga Baduy yang menjadi korban gigitan ular ada tiga orang, namun baru dua orang yang dirujuk ke RSUD Banten.
Satu korban lainnya masih dalam pendekatan dengan keluarganya agar bisa menerima perawatan medis.
Baca juga: 4 Cara Mengetahui Ular Berbisa atau Tidak, Menurut Para Ahli
Penanganan medis di kawasan permukiman masyarakat Baduy perlu pendekatan dengan keluarga, sehingga mereka menerima uang untuk menjalani perawatan medis di RSUD Banten.
"Kami sebagai relawan tentu ingin membantu pemerintah setempat untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adat Baduy," kata dia.
Sementara itu, salah satu korban gigitan ular tanah, Sangsang (45), warga Cibogo, Kabupaten Lebak mengaku ingin sembuh dari gigitan ular berbisa itu, sehingga bersedia dirujuk ke RSUD Banten.
"Kami berharap dengan dirujuk ke RSUD Banten bisa kembali sehat dan bisa beraktivitas kembali," kata Sangsang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.