UNGARAN, KOMPAS.com - Jembatan darurat yang menghubungkan Dusun Jatisari, Desa Plumutan, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, rusak diterjang banjir. Akibatnya, akses warga di Dusun Jatisari, Randusari, dan Kemuning menjadi terganggu.
Kepala Desa Plumutan Suji Haryanto mengatakan jembatan tersebut rusak pada Selasa (5/2/2024) sekira pukul 01.00 WIB.
"Selama dua hari hujan sangat deras, material yang ada di Sungai Pangkuk terbawa arus dan merusak jembatan darurat," jelasnya, Rabu (7/2/2024).
Baca juga: Menanti Peresmian Jembatan Kaca Bromo yang Waktunya Belum Pasti...
Jembatan yang terbuat dari rangka besi itu pun hancur.
"Akibatnya jembatan terputus karena pondasi dan penyangga roboh," kata Suji.
Suji mengatakan, jembatan darurat tersebut dibuat pada 2019.
"Jadi jembatan utama itu mengalami kerusakan akibat banjir juga, lalu dibangun jembatan darurat dari besi," ungkapnya.
Karena saat ini jembatan darurat mengalami kerusakan, plat besi dari jembatan tersebut diambil dan dipasangkan ke jembatan utama.
"Istilahnya, darurat yang darurat ini karena disambung dengan plat besi yang ada. Kemarin pas pengangkatan itu butuh 50 orang," kata Suji.
"Tapi ini juga membahayakan, karena dari besi, jadi sangat licin. Warga yang naik sepeda motor harus berhati-hati karena kalau melintas, kalau terpeleset bisa jatuh," kata Suji.
Sementara Suyadi (50) warga Jatisari mengatakan, karena jembatan rusak, banyak warga yang kesusahan.
"Karena harus memutar, jadi lebih lama 20 menit, kasihan anak sekolah dan karyawan, mereka harus berangkat lebih awal," ujarnya.
"Kalau saya sebagai warga ya berharap agar jembatan segera dibangun, karena ini menjadi akses transportasi satu-satunya yang memudahkan warga," kata Suyadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.