SOLO, KOMPAS.com - Karnaval budaya puncak Grebeg Sudiro di Solo, Jawa Tengah, berlangsung meriah, Minggu (4/2/2024).
Warga terlihat tetap antusias menyaksikan parade peserta karnaval meski berlangsung di tengah guyuran hujan, hingga pembagian ribuan kue keranjang sebagai tanda berakhirnya acara.
Karnaval budaya Grebeg Sudiro ini adalah bagian dari perayaan Imlek di Solo yang dimulai sekitar pukul 14.55 WIB.
Acara dibuka secara simbolis dengan pemukulan tambur dan pelepasan burung merpati oleh panitia.
Peserta karnaval budaya berjalan dari depan Pasar Gede. Lalu yang bertugas sebagai cucuk lambah adalah paskibra dari SMAN 3 Solo.
Disusul peserta kirab ada tari topeng ireng Boyolali, kelompok pokdarwis, perahu rojo molo, jodang gunungan, hingga peserta liong barongsai.
Mereka berjalan mengelilingi kawasan Pasar Gede atau yang selama ini dikenal sebagai Kampung Pecinan.
Baca juga: Cerita Pembuat Barongsai di Pecinan Semarang, Tak Sekadar Berbisnis tapi Juga Merawat Tradisi
Karnaval budaya mengambil rute Pasar Gede-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Mayor Kusmanto-Jalan Kapten Mulyadi-Jalan RE Martadinata-Jalan Cut Nyak Dien-Jalan Ir Juanda-Jalan Urip Sumoharjo-Pasar Gede.
Selama karnaval budaya berlangsung arus lalu lintas di kawasan Pasar Gede dialihkan.
Seorang pengunjung Rahma Selly mengaku jauh-jauh datang dari Karanganyar ke Solo untuk menyaksikan karnaval budaya Grebeg Sudiro.
Rahma menyaksikan rangkaian acara hingga selesai meski diguyur hujan.
Bahkan ia rela berdesakan dengan pengunjung lainnya, demi mendapatkan kue keranjang yang dibagikan panitia. "Tadi dapat kue keranjang satu," kata Rahma.
Karnaval budaya ini dihadiri Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani.
Juga hadir Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, serta jajaran Forkopimda Solo.
Ketua panitia karnaval budaya Grebeg Sudiro 2024 YF Lily Yowanita mengatakan Grebeg Sudiro merupakan event budaya sebagai simbol spirit, akulturasi dalam kebhinnekaan.