Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Sablon di Salatiga "Nyaleg", Janji Serahkan Gaji ke Rakyat jika Terpilih

Kompas.com - 29/01/2024, 19:10 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Tangan Hari Santoso (42) terlihat kotor karena cat. Tangan yang kotor adalah hal yang menyenangkan bagi warga Jalan Perkutut Klaseman, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga itu. 

Hari memang bekerja sebagai tukang sablon. Biasanya, pendapatan Hari mencapai Rp 3 juta per bulan.

"Naik turun segitu, kalau pas ramai bisa lebih. Tapi kalau orderan sepi, ya kurang dari jumlah itu. Pintar-pintar saja mengatur keuangan," jelasnya, Senin (29/1/2024).

Baca juga: Komisioner KPU Padangsidimpuan Peras Caleg Rp 26 Juta, Ancam Suara Korban Hilang

Meski penghasilannya pas-pasan, Hari akan mengikuti kontestasi di Pemilu 2024. Dia maju sebagai caleg DPRD Kota Salatiga dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dapil Sidomukti nomor urut 1.

Hari mengatakan, dirinya terjun ke politik, karena ingin mengangkat kesejahteraan pelaku UMKM.

"Memang ada program dari pemerintah yang sudah dijalankan, tapi saya lihat ini tidak tuntas. Sementara tantangan di bisnis UMKM ini setiap hari terus bertambah," ujarnya.

"Tak hanya dari segi modal, produksi, promosi, packaging, tapi juga dari perkembangan zaman. Sementara sumber daya dari pelaku UMKM, baik dari manusia atau dananya, pasti terbatas. Ini harus kita motivasi terus agar berdaya dan berjaya," kata Hari.

Selain itu, menurut Hari, semua sendi kehidupan manusia tak bisa lepas dari politik.

"Dari tingkat RT, itu kan sudah politik, organisasi juga politik, termasuk juga birokrasi dan administrasi, semua politik. Kita jangan hanya menjadi alat politik, tapi juga harus paham politik agar tidak semata menjadi objek," ujarnya.

Hari mengakui, menjadi caleg membutuhkan modal tak sedikit. Sebagai alat promosi, dia membuat kartu nama dan 100 spanduk atau MMT (metromedia technologies) berukuran sedang yang dipasang di lokasi strategis.

"Itu sesuai kemampuan saya, jadi saya pasang MMT di lokasi yang banyak orang tahu," terangnya.

Untuk mendulang suara, Hari telah melakukan sosialisasi dan silaturahmi ke tokoh agama, tokoh masyarakat, takmir masjid, serta tokoh NU.

"Selain itu juga menyasar komunitas penggemar sepeda motor, pecinta alam, musik, milenial dan Gen Z," ungkapnya.

"Karena saya tidak memiliki uang banyak, maka saya sampaikan, jika terpilih nanti, seluruh gaji sebagai anggota DPRD akan saya serahkan ke kader dan pemilih untuk dikelola. Gaji itu bisa digunakan masyarakat untuk peningkatkan kesejahteraan," kata Hari.

Baca juga: H-1 Kampanye, Wali Kota Semarang Minta ASN Netral Meski Saudara Nyaleg

Hari mengatakan, dirinya pertama kali terjun ke politik pada 2009. Dia awalnya diajak menjadi tim sukses caleg dari Partai Demokrat.

Namun sejak 2014, dirinya pindah ke PPP. Dia awalnya menjadi pengurus tingkat ranting. Lalu kini menjadi Wakil Sekretaris DPC PPP Kota Salatiga .

Selain itu Hari juga merupakan Ketua Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Kota Salatiga.

"PPP di Salatiga tahun kemarin tidak punya wakil di DPRD Salatiga. Di Pemilu 2014 dan 2009, ada wakilnya dari Sidomukti, sekarang momentum untuk mengembalikan kursi PPP. Kita semua harus ingat dawuh KH. Maemoen Zubair, bahwa harus nguri-uri partai peninggalan ulama yang berazas Islam, yakni PPP," kata Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com