Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peredaran Pupuk dari Luar Pulau yang Sengaja Dijual di Jateng Terungkap

Kompas.com - 26/01/2024, 17:54 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah (Jateng) menemukan peredaran pupuk dari luar Jateng yang dijual di wilayah Jateng.

Dirkrimsus Polda Jateng Kombes Pol Dwi Soebagio mengatakan, pupuk yang dijual ke Jateng tersebut melanggar aturan. Saat ini ada dua kasus penyalahgunaan pupuk bersubsidi.

"Mereka yang menyalahgunakan pupuk bersubsidi ini bisa dipenjara empat tahun lamanya,” jelasnya di Kecamatan Gunungpati Semarang, Jumat (26/1/2024).

Baca juga: Pak Jokowi Bilang Sampaikan Pesan Saya Memberi Tambahan Bantuan Pupuk Subsidi

Dia menjelaskan, saat ini mekanisme pembelian pupuk bersubsidi di toko distributor dapat dilakukan oleh para petani dengan menggunakan KTP.

"Sehingga hal itu akan mempermudah masyarakat mendapat pupuk bersubsidi," paparnya.

Ketersediaan pupuk aman

Dwi Soebagio yang juga sebagai Kasatgas Pangan Polda Jateng itu menambahkan, sejumlah toko di Kota Semarang telah dilakukan pengecekan.

"Kami cek di lima toko disekitar Kota Semarang tidak ada kelangkaan stok terpenuhi," kata dia.

Dia menjelaskan, Satgas Pangan Polda Jateng melakukan pengecekan agar ketersediaan pupuk untuk para petani dapat tercukupi dengan baik.

"Jangan sampai ada kelangkaan ketika petani kita sedang membutuhkan pupuk bersubsidi," kata Dwi Subagio.

Sementara itu, Sucahyo selaku Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jateng menyebut, alokasi pupuk bersubsidi saat ini telah diatur dengan menyesuaikan kebutuhan para petani yang ada di sekitar distributor pupuk. Hal itu bertujuan agar menghindari penyalahgunaan pupuk bersubsidi.

“Mekanismenya sudah dilakukan dari pemerintah pusat secara real di lapangan dan terus dipantau oleh dinas terkait secara berkala. Itu sebagai cara agar ketersediaan pupuk di masa tanam saat ini terpenuhi, sehingga petani aman,” ungkapnya.

Baca juga: Erick Tohir Gelar Gebyar Diskon Pupuk, Petani di Tasik Beli Harga Murah

Di lokasi yang sama, pemilik kios pupuk bersubsidi, Dwi Joko Prihanto mengatakan ditempatnya ada 9 kelompok tani dengan jumlah 150-an petani.

Selama ini, kebutuhan pupuk bersubsidi para petani sudah tersusun dalam E-alokasi yang telah difasilitasi oleh pemerintah.

“Rata-rata alokasi pupuk kami pertahun 35 ton untuk 9 kelompok tani itu. Tapi biasanya yang terdistribusi dalam satu tahun berkisar 80 persen, untuk pupuk bersubsidi yang kami jual yakni Urea dan NPK,” ujarnya.

Dirkrimsus Polda Jateng Kombes Pol Dwi Soebagio mengecek pupuk bersubsidi di Kecamatan Gunungpati Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com