KOMPAS.com - Beredar di media sosial, video warga berenang menyeberangi sungai sambil mendorong jenazah.
Jenazah tersebut tampak ditempatkan di sebuah ban karet berukuran besar.
Video itu direkam di Pekon (Desa) Pemerihan, Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada Selasa (16/1/2024).
Salah satu warga Pekon Pemerihan, Sulardi (42), turut membantu menyeberangkan jenazah saudaranya yang meninggal pada Senin (15/1/2024) sore.
Menurut Sulardi, warga terpaksa membawa jenazah sambil menyeberangi sungai karena tak ada jembatan menuju tempat permakaman umum yang berada di seberang sungai.
Permakaman di desa itu masuk dalam kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Selama 30 tahun, warga kerap memakamkan jenazah di tempat tersebut.
Baca juga: Ketika Warga Harus Berenang Saat Membawa Jenazah ke Pemakaman
Sulardi mengatakan, selama puluhan tahun, warga yang meninggal harus dibawa menyeberangi sungai selebar 50 meter menuju tempat permakaman.
Sedangkan, jarak permukiman warga menuju tempat permakaman tersebut sekitar dua kilometer.
”Saat musim hujan seperti sekarang ini, sungai meluap dan kedalamannya bisa sampai 4 meter. Aksesnya susah karena enggak ada jembatan,” ujarnya, Rabu (17/1/2024), dikutip dari Kompas.id.
Sementara itu, Peratin atau Kepala Desa Pekon Pemerihan Subantoro menuturkan, warga terpaksa menyeberangi sungai untuk memakamkan jenazah karena tak ada jembatan.
"Sejak terbukanya Pekon Pemerihan sampai sekarang, memang sangat ironis, jika ada masyarakat yang meninggal dan kebetulan sungai banjir, warga harus menggunakan rakit untuk menyeberangi deras dan besarnya air sungai," ucapnya, dilansir dari Antara.
Baca juga: Keluarga Tak Punya Biaya, Jenazah Korban Pengeroyokan di Badung Dibawa Pakai Pikap