Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kereta Alami Keterlambatan Buntut Kecelakaan Gaya Baru Malam di Klaten, KA Apa Saja?

Kompas.com - 15/01/2024, 08:52 WIB
Sari Hardiyanto

Editor

KOMPAS.com - Setidaknya empat perjalanan kereta api (KA)sempat mengalami keterlambatan buntut kecelakaan Gaya Baru Malam Selatan (GBMS) di perlintasan tanpa penjaga, tepatnya di JPL 215 KM 150+3, antara Stasiun Srowot dan Brambanan, Minggu (14/1/2024).

Keempat kereta api tersebut yakni:

  1. KA GBMS terlambat 98 menit
  2. KA Ranggajati terlambat 5 menit
  3. KA Commuter Line terlambat 5 enit
  4. KA Logawa terlambat 15 menit

"Demi keselamatan pelanggan, perjalanan KA tersebut harus berhenti sebentar untuk dilakukan pengecekan pada sarana lokomotif di Stasiun Brambangan dan ditemukan kerusakan pada bagian depan lokomotif," ucap Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, Minggu (14/1/2024).

"Daop 6 memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan KA Gaya Baru Malam Selatan. Kami juga mengimbau agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan serta kesadaran akan keselamatan di perlintasan sebidang kereta api," imbuhnya.

Baca juga: Mengenal Profesi Masinis, Berapa Jam Mereka Menjalankan Kereta Api?

Baca juga: Gaji Masinis KAI

Lintasan sebidang imbuhnya, merupakan kewenangan pemerintah daerah setempat.

Oleh karena itu, pihaknya berharap kerja sama dari pihak Pemda setempat untuk melakukan penjagaan di perlintasan tersebut.

Aturan penjagaan perlintasan tanpa palang pintu itu tertuang pada Peraturan Menteri Perhubungan No. 94 Tahun 2018 Pasal 2, pihak yang bertanggungjawab atas pengelolaan jalan yang berpotongan dengan jalur kereta api adalah pemilik jalannya.

Rinciannya adalah Menteri, untuk jalan nasional, Gubernur untuk jalan provinsi, Bupati/Wali Kota untuk jalan kabupaten/kota dan jalan desa, dan Badan Hukum atau lembaga untuk jalan khusus yang digunakan oleh badan hukum atau lembaga.

"Daop 6 mengingatkan kembali pentingnya untuk menengok kanan dan kiri terlebih dulu sebelum kendaraan melintasi perlintasan sebidang. Pastikan aman untuk melintas, barulah kendaraan bisa melintas," kata dia.

Baca juga: Sering Penuh Berdesak-desakan, Adakah Batas Maksimal Penumpang yang Ditentukan KRL?

Kronologi kecelakaan Gaya Baru Malam Selatan

Rangkaian kereta api berhenti di sebuah stasiun di wilayah Daop 7 Madiun, Senin (4/12/2023). Sebanyak 2 kereta api dengan keberangkatan dari Daop 7 Madiun mengalami keterlambatan akibat longsoran tanah yang menutup jalur kereta api di wilayah Daop 5 Purwokerto.Dok. PT KAI Daop 7 Madiun Rangkaian kereta api berhenti di sebuah stasiun di wilayah Daop 7 Madiun, Senin (4/12/2023). Sebanyak 2 kereta api dengan keberangkatan dari Daop 7 Madiun mengalami keterlambatan akibat longsoran tanah yang menutup jalur kereta api di wilayah Daop 5 Purwokerto.

Sementara itu, Kapolsek Prambanan AKP Zaenuddin menceritakan kronologi kecelakaan antara Gaya Baru Malam dengan mobil Toyota Agya tersebut.

Insiden itu bermula ketika KA Gaya Baru Malam selatam yang berjalan dari arah Solo menuju Yogyakarta. Pada saat bersamaan, sebuah mobil Toyota Agya berjalan dari arah Pereng.

"Sesampainya di TKP perlintasan kereta api tanpa palang pintu diduga Toyota Agya nomor polisi L-1465-Jf pada saat menyeberang kurang memperhatikan adanya kereta api," kata Zaenudin kepada Kompas.com, Minggu.

Akibat insiden ini, dua pengemudi mobil dilaporkan meninggal dunia.

Baca juga: Tabrakan dengan Mobil di Klaten, KA Gaya Baru Malam Selatan Sempat Ganti Lokomotif

Usai kecelakaan, langsung dilaksanakan evakuasi korban yang berinisial DFH (23) dan BM (50), warga Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Sementara itu, pihaknya juga telah meminta keterangan dari masinis Gaya Baru Malam Selatan berinisial AHF dan asisten masinis DH.

"Barang bukti kendaraan yang mengalami ringsek dan tak berbentuk selanjutnya dievakuasi ke Mapolres Klaten," pungkasnya.

Baca juga: Jadwal Terbaru KA Gaya Baru Malam Selatan, Surabaya Gubeng-Pasar Senen PP

(Sumber: Kompas.com/Wisang, Seto Pangaribowo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com