KOMPAS.com - Pasangan remaja di Lombok Timur yang hendak melihat sunset (matahari terbenam) di jalan raya Pantai Suryawangi Kelurahan Suryawangi Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur, menemukan bayi perempuan masih hidup, Minggu (7/1/2023).
Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nikolas Osman menerangkan pasangan remaja tersebut yakni W (20) laki-laki dan YL (21) perempuan.
Baca juga: Penemuan Bayi di Tumpukan Sampah, Polisi Temukan Baju Bertuliskan Nama Kampus di Kupang
Saat itu YL membeli air minum di sebuah warung yang tidak jauh dari tempat duduknya. YL sempat beranjak dari warung tersebut, tetapi di tengah perjalanan ia mendengar suara tangisan bayi.
"Sebelum sampai ke tempat ia duduk sebelumnya ia berhenti sejenak dari sepeda motor dan membuka penutup air minum untuk selanjutnya meminum air minum tersebut."
"Namun tiba-tiba saksi W mendengar suara bayi menangis dari arah sebelah kiri," kata Nikolas melalui pesan singkat, Senin (8/1/2023).
Mendengar suara itu W langsung mendekati sumber suara tersebut yang kemudian mengarah ke lokasi pembuangan sampah. Saat itu W mendengar suara itu bersumber dari sebuah bungkusan plastik.
"Saksi melihat ada kantong plastik warna hitam putih dan saksi turun dari sepeda motor dan mendekati kantong platik tersebut dan saksi membuka kemudian melihat sesosok bayi perempuan yang masih ada tali pusarnya," kata Nikolas.
Kaget melihat bayi tersebut, W kemudian memanggil rekannya YL dan kemudian memberitahu keluarganya.
Baca juga: Penemuan Bayi di Tanjungpinang, Wali Kota Rahma Desak Polisi Tangkap Pelaku
"W menelepon kakaknya beralamat di Dusun Bengkaung Danger dan oleh kakaknya (W) meminta untuk membawa bayi tersebut pulang," kata Nikolas.
Namun sesampainya di rumah tidak ada yang berani menerima bayi itu dan disarankan segera membawa bayi tersebut ke Polindes Bengkaung Kecamatan Masbagik.
"Setelah diperiksa bidan kemudian oleh bidan polindes membawa bayi tersebut ke Puskesmas Lendang Nangka untuk mendapatkan perawatan kemudian pihak puskesmas merujuk bayi tersebut ke Rumah Sakit Raden Sujono Selong dikarenakan dalam kondisi sesak nafas," kata Nikolas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.