KOMPAS.com - N, bocah kelas 2 SD di Pangandaran, Jawa Barat tewas tenggelam di kolam renang di Dusun Cibereum, Desa/Kecamatan Sidamulih pada Rabu (3/1/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat kejadian, korban ditinggal ngopi oleh orangtuanya.
Isnendar, pengelola kolam renang mengatakan, sebelum tenggelam, korban berenang di kolam renang anak yang kedalamannya sekitar 60 sentimeter.
"Nah, sama ramana (ayahnya) ditinggal pergi ngopi. Ternyata, anak tersebut pindah ke kolam renang yang dalam. Jadi, (anak itu) enggak diketahui pindahnya," ujar Isnendar via Whatsapp pada Rabu siang.
Baca juga: Dua Bocah Tewas Tenggelam di Ciamis, Ditemukan di Dasar Kolam
Ia menyebut saat kejadian, kunjungan wisatawan sedang tidak banyak.
"Pengunjung belum terlalu banyak karena masih pagi. (Pengunjung) baru mulai pada masuk," katanya.
Ia mengatakan saat kejadian, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Sidomulih dalam kondisi masih bernapas. Diduga korban meninggal saat tiba di puskesmas.
"Meninggalnya kemungkinan di puskesmas karena saat berada di kolam (napasnya) masih ada," ucap Isnendar.
Untuk pengawasan keamanan di kolam renang tersebut, Isnendar menyebut ada tiga orang.
Baca juga: Terjatuh dari Kapal di Pangkalpinang, ABK asal Jakarta Tewas Tenggelam
"Kalau yang jaga itu ada dua orang. Jadi, semuanya ada lima orang," ujarnya.
Sebelumnya, petugas di kolam renang sudah menyarankan agar untuk anak-anak berenang di kolam renang yang tidak dalam atau khusus untuk anak-anak.
"Kolam renang untuk anak-anak dalamnya 60 sentimeter dan untuk dewasa dalamnya sekitar 130 sentimeter," katanya.
Pihak kepolisian menduga ada unsur kelalaian orang tua di kasus siswa SD tenggelam di kolam renang.
"Kalau saya tanya, dasarnya orang tuanya lalai," ujar Kanit Idik II Tipidter Sat Reskrim Polres Pangandaran, Ipda Wahyudi, Rabu (3/1/2024) siang.
Ia mengatakan saat kejadian, korban yang datang bersama sang ayah berenang di kolam anak-anak. Tanpa diketahui ayahnya, korban kemudian pindah ke kolam dewas.