JAYAPURA, KOMPAS.com- Massa mengamuk dan membakar delapan bangunan di Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (1/1/2024).
Hal itu merupakan buntut kasus pengeroyokan terhadap salah satu anggota Babinsa bernama Sertu AD. Dalam perkelahian tersebut satu orang meninggal dunia.
Kematian warga tersebut membuat massa tak terima dan melakukan pembakaran.
Baca juga: Ricuh akibat Warga Mabuk Serang Anggota TNI, 8 Bangunan di Jayapura Dibakar Massa
Wakil Sementara (WS) Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan mengungkap duduk perkara peristiwa amuk massa tersebut.
Mulanya seorang anggota Babinsa, Sertu AD diadang oleh sekelompok orang dalam kondisi mabuk minuman keras.
Melansir Antara, penyerangan itu terjadi saat anggota Babinsa tersebut pulang setelah melaksanakan pengamanan malam pergantian tahun.
"Terjadi saat anggota Babinsa kita jalan pulang ke rumah, namun di jalan ia diadang dan dianiaya oleh sekelompok orang yang dipengaruhi minuman keras," kata dia di Jayapura, Selasa (2/1/2024).
Baca juga: Kasus KDRT di Papua Barat Melonjak 95 Persen
Menurut Chandra, dalam posisi terdesak lantaran dikeroyok, Sertu AD menggunakan senjata tajam dan melukai warga berinsial DB.
DB kemudian meninggal dunia setelah dibawa ke Puskesmas.
Keluarga DB dan rekan-rekannya lantas mengamuk dan melakukan aksi pembakaran dengan membabi buta.
Sebanyak delapan bangunan dibakar.
"Termasuk rumah Babinsa bersama sejumlah rumah lainnya," katanya.
Anggota Babinsa tersebut juga mengalami luka dan masih menjalani perawatan.
"Walaupun (anggota Babinsa) juga korban, namun yang bersangkutan akan tetap dimintai keterangannya," kata dia.
Candra mengatakan, saat ini situasi sudah berangsur kondusif.
"Saat ini situasi sudah kondusif," katanya.
Menurutnya, Danrem 172/PWY dan Dandim 1701/Jayapura sudah berada di lokasi kejadian untuk berkomunikasi dengan keluarga korban.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Dhias Suwandi), Antara