KOMPAS.com - Tulang belulang atau tengkorak manusia ditemukan di Kampung Teluk Air, Kelurahan Setokok, Kecamatan Bulang, Batam, Kepulauan Riau ternyata seorang wanita bernama Fitriani.
Korban merupakan warga Kelurahan Batu Limau, Kecamatan Ungar, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.
Fitriani dinyatakan hilang hampir setahun lalu, sempat pamit ke keluarganya akan menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia.
Tengkorak Fitriani pertama kali ditemukan warga yang hendak melihat batas tanah miliknya pada Senin (11/12/2023) pukul 08.10 WIB.
"Hasil pemeriksaan dan otopsi, tengkorak yang ditemukan di Setokok, Bulang, kemarin merupakan tengkorak Fitriani warga Karimun yang telah hampir satu tahun dinyatakan hilang,” kata Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto di Lobi Mapolresta Barelang, Kamis (21/12/2023) sore.
Baca juga: Tergiur Uang Rp 5 juta, Seorang LC di Batam Jadi Korban Pemerasan Video Syur
Saat dalam perjalanan, warga tersebut melihat tengkorak kepala di pinggiran jalan sebelah kiri.
“Saat itulah warga tersebut spontan berhenti dan melihat lagi untuk memastikan, kemudian saksi warga tersebut langsung pergi ke pondok milik warga R dan memberitahukan penemuan ini kepada warga R,” katanya.
“Dari sanalah keduanya akhirnya melaporkan penemuan ini ke Polsek Galang dan selanjutnya bersama-sama mengumpulkan tulang belulang tersebut yang sebagian telah berserakan,” terang Nugroho.
Warga dan petugas Polsek Galang lalu menemukan tengkorak bagian badan, kaki dan tangan yang tidak jauh dari tengkorak kepala, yaitu sekitar lima meter dari tengkorak kepala.
“Selain itu, kami juga menemukan barang-barang yang diduga milik korban, seperti tas, sepatu, dompet, jam tangan, handuk dan baju yang digunakan korban yang masih melekat di tengkorak tersebut,” ungkap Nugroho.
Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan terhadap korban, yakni ZH (33) merupakan kekasih korban.
Pelakunya pacar korban sendiri, yakni ZH warga Tanjunguma,” terang Nugroho.
Aksi pembunuhan ini dilakukan ZH lantaran tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan yang dialami korban.
“Jadi korban ini hamil 3 bulan, namun ZH tidak mau bertanggung jawab dan meminta kepada korban agar janin dalam rahim korban digugurkan,” jelas Nugroho.
Baca juga: Tengkorak Manusia yang Ditemukan di Batam Ternyata Perempuan Korban Pembunuhan
Korban yang saat itu sudah berada di Karimun, akhirnya pamit kepada keluarganya dengan alasan ingin bekerja di Malaysia sebagai TKW.