SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, optimistis Solo zero stunting atau tidak ada kasus baru stunting pada 2024.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Solo, Purwanti, menanggapi arahan Presiden Jokowi yang menargetkan penurunan stunting 14 persen pada 2024.
Purwanti mengungkapkan, angka stunting di Solo pada penimbangan serentak Agustus tercatat 4,3 persen atau 900 kasus. Jumlah ini jauh di bawah angka nasional 21,6 persen.
"Kalau dari hasil penimbangan serentak itu bulan Agustus kita pada posisi 4,3 persen. Jadi, ada 900-an balita yang stunting. Kita optimis ya untuk nol persen (stunting). Kita punya semangat yang tinggi," kata Purwanti, saat dihubungi Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/12/2023).
Baca juga: Sejumlah Los Pasar Legi Solo Kemalingan, Pengelola Pasar Cek CCTV
Purwanti mengatakan, telah melakukan berbagai strategi dalam rangka mendukung percepatan penurunan angka stunting. Strategi pertama terkait sisi kepemimpinan.
"Jadi, sisi kepemimpinan itu strateginya bagaimana setiap mengambil kebijakan dari tatanan dari tingkat kota sampai kelurahan, itu peduli terkait dengan stunting dan penganggarannya itu yang paling penting," kata dia.
Strategi berikutnya adalah perubahan perilaku. Salah satunya pola asuh.
Untuk mengubah perilaku pola asuh dalam keluarga dalam mengantisipasi stunting adalah dengan kampanye 1.000 hari kehidupan.
Mereka diundang untuk mengikuti sosialisasi terkait stunting.
Kemudian, intervensi spesifik dan sensitif. Intervensi spesifik ini berkaitan langsung dengan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
"Bagaimana ibu hamil itu mendapatkan pemeriksaan kesehatan mininal enam kali selama kehamilannya dan dua kali harus ketemu dokter dan diperiksa USG. Setelah itu, memastikan seluruh ibu hamil itu mengonsumsi tablet penambah darah," ungkap dia.
"Pada saat proses hamil itu salah satu komponen yang dibutuhkan dalam pembentukan otak itu kan asam folat. Maka harus dikonsumsi itu," sambung dia.
Baca juga: Bekas Posko Pemenangan Khofifah-Emil Jadi Posko TKD Prabowo-Gibran di Jatim
Kemudian, intervensi sensitif pencegahan stunting juga harus dilakukan, seperti penyediaan air minum dan sanitasi, pelayanan gizi dan kesehatan.
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka manargetkan Solo zero stunting pada 2024 mendatang.
Putra sulung Presiden Jokowi ini mengatakan, langkah yang dilakukan untuk mewujudkan Solo bebas stunting adalah dengan menyelesaikan 788 kasus stunting pada 2022.
"Yang jelas kita mengeliminasi yang 788 kasus dulu. Terus ibu-ibu, anak-anak yang potensi stunting harus kita eliminasi juga," kata Gibran, di Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.