Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Berupaya Tingkatkan Pasokan Listrik di Wilayah Sulawesi

Kompas.com - 06/12/2023, 12:26 WIB
Reza Rifaldi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com- Perusahaan Listrik Negara (PLN) UID Sulselrabar terus melakukan upaya agar pasokan listrik wilayah Sulawesi bisa maksimal.

PLN UID Sulselrabar mengaku Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sejumlah wilayah kini sudah berangsur-angsur normal akibat curah hujan yang kini kian intens di sebagian besar wilayah Sulsel.

Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif mengatakan, curah hujan yang mulai intens sangat berdampak bagi pasokan listrik.

Baca juga: Terdampak Pemadaman Listrik Bergilir hingga 6 Jam Per Hari, Warga di Makassar Dapat Kompensasi Rp 9.000

"Beberapa hari terakhir hujan telah turun khususnya di daerah tangkapan air di sekitar lokasi PLTA dan secara berangsur berdampak positif bagi pasokan listrik," kata Ahmad dalam keterangannya, Rabu (6/12/2023).

Ahmad juga mengungkapkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Sidrap belum bisa maksimal beroperasi lantaran kecepatan angin berkurang.

"Namun upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di aliran sungai PLTA saat ini sudah mulai menunjukan hasil yang baik. Terlihat, beberapa hari belakangan manajemen beban berkurang bahkan sempat tidak ada. Saat ini kondisi PLTA Bakaru dan PLTA Malea sudah dapat beroperasi maksimal sehingga mampu menyumbang pasokan listrik yang cukup baik bagi sistem Kelistrikan Sulbagsel," ucapnya.

Ahmad Amirul juga mengaku pihaknya sementara melakukan penambahan pembangkit listrik sebesar 100 MegaWatt (MW) yang bakal ditargetkan beroperasi pada akhir Desember 2023 mendatang.

"Selain itu, PLN juga sedang lakukan percepatan penambahan pembangkit Inter Temporary Capacity di Punagaya (Kabupaten Takalar) sebesar 200 MW yang ditargetkan masuk sistem pada akhir Maret 2024," tandasnya.

Interkoneksi sistem kelistrikan Sulbagsel yang terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan sehingga bisa saling menopang.

Di sisi lain, PLN juga telah menyalurkan kompensasi secara bertahap kepada kurang lebih 2,1 juta pelanggan di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat daratan yang terdampak manajemen beban sesuai dengan Permen ESDM Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya.

Baca juga: Demo Kompensasi PLN di Makassar Berakhir Ricuh, Polisi Amankan 6 Mahasiswa

Diberitakan sebelumnya, PLN UID Sulselrabar telah menyalurkan kompensasi terhadap pelanggan terdampak pemadaman listrik bergilir terhitung sejak akhir November 2023.

Meski begitu, kompensasi yang diberikan PLN dinilai tidak sesuai dengan dampak pemadaman bergilir selama 5-6 jam per hari.

Seperti yang diungkapkan salah satu warga bernama Arul Amri yang ditemui Kompas.com. Pria berusia 37 tahun itu mengungkapkan bahwa kompensasi tersebut tidak sesuai dengan harapannya.

Pasalnya, penerapan pemadaman listrik bergilir ini sudah dilakukan sejak dua bulan terakhir.

"Saya pakai token listrik, itu dapat kompensasi sekitar Rp 9.000, itu bagaimana? Tidak sesuai lah. Belum lagi efek mati lampu barang-barang kan rusak," ucapnya.

Sementara itu, warga asal Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Daeng Sungguh (32) menilai PLN tak kompensasi.

Pasalnya, untuk tagihan bulan November dibayar pada Desember sebesar Rp 185.000. Sementara itu Oktober dibayar pada November yakni Rp 262.000.

"Memang ada potongan 20 sampai 30 ribu bulan ini, tapi bulan lalu tinggi tagihan listrik. Padahal itu mati lampu sampai 4 jam dan seharusnya bayar dibawa itu, tapi naik tidak wajar, mana dibilang kompensasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com