Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penari Ja'i Menari bersama Presiden Jokowi: Saya Deg-degan

Kompas.com - 05/12/2023, 09:21 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LABUAN BAJO KOMPAS.com - Presiden Jokowi tiba-tiba melangkahkan kaki bergabung bersama barisan penari usai bermain sepak bola di Lapangan Wae Kesambi, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/12/2023) petang.

Warga pun histeris dan senang. Tak menyangka sang presiden akan bergabung untuk menarikan Tari Ja'i bersama sejumlah penari.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Warga Miskin yang Belum Terima Bansos Lapor ke RT

Presiden Jokowi meminta salah satu penari untuk memeragakan tarian Ja'i.

Sesaat kemudian, Jokowi mengikuti gerakan para penari Ja’i.

Maria, salah seorang penari Ja’i, mengaku deg-degan saat Presiden Jokowi masuk dalam barisan mereka dan langsung mengikuti gerakan para penari.

“Saya deg-degan begitu bapak Presiden masuk ke dalam barisan. Kan tidak sangka beliau mau menari,” tutur Maria usai menari, Senin sore.

Baca juga: Kala Warga Labuan Bajo Rela Kehujanan demi Menonton Presiden Jokowi Bermain Bola

Penari lainnya Neli mengungkapkan bahwa dirinya merasa senang bisa bertemu dengan Presiden Jokowi.

"Senang, bahagia,luar biasa. Yag selama ini kami menantikan Bapak Presiden harus bertemu langsung tapi hari ini kami semua khusus untuk orang Bajawa hanya dengan (tari) Ja'i bisa ketemu dengan bapak presiden," kata Neli.

Neli menceritakan, Presiden meminta dirinya untuk menunjukkan gerakan tarian tradisional yang berasal dari masyarakat Kabupaten Ngada, Flores tersebut.

"Presiden putar, putar, putar," kata dia.

Mengenal Tari Ja'i

Melansir laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tari Ja'i adalah salah satu bentuk kesenian yang berasal dari Kabupaten Ngada, NTT.

Tari ini semula menjadi tarian milik etnis Ngada. Tari ini awalnya hanya ditampilkan sebagai pembuka dari ritual mendirikan rumah adat untuk merayakan sukacita.

Tarian ini juga sebagai bentuk permohonan serta perlindungan pada Yang Maha Kuasa, ungkapan syukur, penolak bala, dan pewarisan nilai-nilai ritual.

Baca juga: Jokowi Main Bola di NTT, Pakai Nomor Punggung 22

Pada perkembangannya, tarian ini ditampilkan di tengah pelataran kampung dalam upacara kelahiran, pernikahan, dan kematian.

Keberadaan Tari Ja'i dalam berbagai upacara-upacara menunjukkan betapa pentingnya tari Ja'i dalam tradisi suku-suku di Ngada.

Melalui Tari Ja'i masyarakat dapat mengekspresikan dan mengungkapkan keceriaan di pesta-pesta rumah adat dan kesedihan pada saat upacara kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hadiri Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya, Mbak Ita: Ini Bentuk Penghormatan terhadap Perjuangan Beliau

Hadiri Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya, Mbak Ita: Ini Bentuk Penghormatan terhadap Perjuangan Beliau

Kilas Daerah
Belum Punya Lahan Sendiri, SMA Negeri di Ende Dapat Hibah 1,5 Hektar Tanah dari Warga

Belum Punya Lahan Sendiri, SMA Negeri di Ende Dapat Hibah 1,5 Hektar Tanah dari Warga

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Lava Mengalir ke Desa Amakaka

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Lava Mengalir ke Desa Amakaka

Regional
Anggota DPRD Lampung Meninggal Saat Ikut Acara Penanaman Pohon

Anggota DPRD Lampung Meninggal Saat Ikut Acara Penanaman Pohon

Regional
Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Regional
Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Regional
Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Regional
[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

Regional
Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Regional
Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com