KOMPAS.com - Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat 1.242 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang yang terjadi pada Senin (4/12/2023).
Ribuan KK tersebut tersebar di Kelurahan Bada, Potu, Bali, Karijawa dan Desa Kareke, Kecamatan Dompu.
Sementara itu di Kecamatan Woja, KK terdampak sebagian besar adalah mereka yang menetap di daerah bantaran sungai, tepatnya di Kelurahan Simpasai, Kandai II, Desa Wawonduru dan Bakajaya.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Dua Kecamatan di Dompu
"KK terdampak paling banyak di Kecamatan Woja, itu hasil pendataan tim reaksi cepat kami malam ini," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Dompu, Wan Muhtajun saat dihubungi, Senin.
Wan Muhtajun mengatakan, terkait dampak kerusakan baik rumah maupun fasilitas umum belum bisa dipastikan. Sebab kondisi banjir belum sepenuhnya surut.
Bahkan sekitar pukul 19.00 Wita, luapan banjir baru mencapai puncaknya di beberapa daerah aliran sungai di Kecamatan Woja.
Warga terdampak, lanjut dia, saat ini mengungsi ke rumah keluarga dan kerabatnya yang tidak terdampak luapan banjir tersebut.
"Warga mengungsi di rumah keluarga yang tidak terkena banjir. Di Kecamatan Dompu banjir sudah mulai surut, tapi di Woja seperti Desa Wawonduru banjirnya lagi mencapai puncak," ungkapnya.
Baca juga: 1 Lagi Korban Banjir Bandang dan Longsor di Humbahas Ditemukan, 10 Masih Hilang
BPBD bersama instansi terkait tengah mempersiapkan upaya tanggap darurat dalam bentuk penyaluran bantuan logistik bagi para korban.
Bantuan berupa makanan siap saji dan mie instan tersebut akan diserahkan langsung kepada korban dengan melibatkan pemerintah desa dan kelurahan masing-masing.
"Logistiknya sedang dipersiapkan di kantor, malam akan langsung kami salurkan untuk para korban," kata Wan Muhtajun.