Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembus Pasar Dunia, Minyak Atsiri Aceh Barat Dijual Rp 750.000 Per Kg

Kompas.com - 28/11/2023, 09:56 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

MEULABOH, KOMPAS.com - Minyak nilam atau minyak atsiri produksi petani di Kabupaten Aceh Barat kini berhasil dijual ke pasar luar negeri.

Dampaknya, harga minyak ini pun terus merangkak naik hingga mencapai Rp 750.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp 520.000 per kilogram di tingkat pengepul.

“Alhamdulillah, peningkatan permintaan minyak atsiri aceh ini telah menyebabkan kenaikan harga,” kata Armansyah Putra, agen pengepul minyak Atsiri di Meulaboh, Senin (27/11/2023).

Baca juga: 10 Jenis Minyak Atsiri Terbaik untuk Redakan Stres dan Kecemasan

Armansyah Putra mengatakan, minyak atsiri aceh, selama ini digunakan untuk berbagai produksi alat kosmetik seperti minyak wangi, serta berbagai kebutuhan kosmetik lainnya.

Nah, minyak atsiri asal Aceh Barat tersebut saat ini banyak diekspor ke sejumlah negara, seperti Malaysia, Singapura, China, serta negara-negara di Benua Eropa.

Seperti dikutip dari Antara, Armansyah mengatakan, dengan meningkatnya permintaan dari pasar luar negeri, saat ini kebutuhan minyak atsiri pun menjadi lebih besar.

Padahal, pada akhir tahun 2022 harga jual minyak atsiri bertahan di angka Rp 500.000 per kilogram.

Baca juga: Cara Menanam Akar Wangi, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri

Akibatnya, petani enggan untuk melakukan produksi minyak yang dilakukan dengan penyulingan tersebut.

Rendahnya permintaan pada tahun lalu juga berimbas pada produksi minyak yang dilakukan petani pada tahun 2023, dengan produksi minyak hanya mencapai 500 kilogram per bulan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com