MEULABOH, KOMPAS.com - Minyak nilam atau minyak atsiri produksi petani di Kabupaten Aceh Barat kini berhasil dijual ke pasar luar negeri.
Dampaknya, harga minyak ini pun terus merangkak naik hingga mencapai Rp 750.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp 520.000 per kilogram di tingkat pengepul.
“Alhamdulillah, peningkatan permintaan minyak atsiri aceh ini telah menyebabkan kenaikan harga,” kata Armansyah Putra, agen pengepul minyak Atsiri di Meulaboh, Senin (27/11/2023).
Baca juga: 10 Jenis Minyak Atsiri Terbaik untuk Redakan Stres dan Kecemasan
Armansyah Putra mengatakan, minyak atsiri aceh, selama ini digunakan untuk berbagai produksi alat kosmetik seperti minyak wangi, serta berbagai kebutuhan kosmetik lainnya.
Nah, minyak atsiri asal Aceh Barat tersebut saat ini banyak diekspor ke sejumlah negara, seperti Malaysia, Singapura, China, serta negara-negara di Benua Eropa.
Seperti dikutip dari Antara, Armansyah mengatakan, dengan meningkatnya permintaan dari pasar luar negeri, saat ini kebutuhan minyak atsiri pun menjadi lebih besar.
Padahal, pada akhir tahun 2022 harga jual minyak atsiri bertahan di angka Rp 500.000 per kilogram.
Baca juga: Cara Menanam Akar Wangi, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri
Akibatnya, petani enggan untuk melakukan produksi minyak yang dilakukan dengan penyulingan tersebut.
Rendahnya permintaan pada tahun lalu juga berimbas pada produksi minyak yang dilakukan petani pada tahun 2023, dengan produksi minyak hanya mencapai 500 kilogram per bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.