Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fragmen Arca Durga Ditemukan di Kompleks Pemakaman Klaten, Kondisinya Memprihatinkan

Kompas.com - 23/11/2023, 15:56 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Fragmen arca masa Mataram Kuno ditemukan di kompleks pemakaman umum Desa Jabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah. Namun, kondisinya cukup memprihatinkan

Berdasarkan ikonografi arca dari abad 8-10 masehi itu adalah arca Durga Mahisasuramardhini.

Durga merupakan tokoh mitologi Hindu. Durga Mahasasuramardhini memiliki lebih dari empat tangan.

Pemerhati cagar budaya Klaten, Hari Wahyudi mengatakan, arca ini menyisakan bagian tubuh ke atas. Sementara bagian muka dan dada arca sudah rusak. Tetapi, bekas beberapa tangan dalam arca itu masih kelihatan.

Baca juga: Keruk Tanah untuk Sirkuit, Warga Klaten Temukan Yoni dan Arca Ganesha

Hari menambahkan arca itu sudah lama berada di kompleks pemakaman. Ada informasi dari warga, arca tersebut sempat dicuri. 

"Kondisinya tentu sangat memprihatinkan. Menurut informasi dari warga arca tersebut sudah dari dulu berada di situ. Pernah ada yang mencuri informasinya cuman kembali lagi," kata Hari kepada Kompas.com, Kamis (23/11/2023).

Menurut Hari, arca Durga itu oleh warga ditempatkan di atas tumpukan batu candi dan diberdirikan. Sayangnya, arca itu tidak dirawat dengan baik oleh warga. Sehingga kondisi benda kuno itu memprihatinkan.

Dari informasi warga, di kompleks pemakaman Desa Jambeyan pernah terdapat sebuah arca masih utuh dengan tinggi sekitar 60 sentimeter.

Arca tersebut ditempatkan di pekarangan rumah warga. Tetapi sekarang arca itu sudah hilang. Di pekarangan rumah warga ini juga terdapat batu bagian candi dan batu bata merah berukuran besar.

Tak hanya itu, terdapat stupika berupa mahkota Prabu Kresna disimpan di teras rumah warga Jambeyan. Stupika ini tingginya 45 sentimer dan diameter 25 sentimeter.

"Menurut keterangan pemiliknya ditemukan di sebuah tempat di gumuk. Di tempat ditemukan stupika ini ditemukan fragmen bata merah berukuran besar jumlahnya sangat banyak. Saya juga menemukan beberapa batuan andesit bangunan candi," ungkap Hari.

Diperkirakan kawasan ditemukannya fragmen batu bata merah berukuran besar ini dahulunya bangunan candi. Sangat dimungkinkan, kata Hari, kawasan itu adalah candi Buddha.

"Biasanya kalau candi Hindu ada simbulnya yoni. Karena tidak ditemukan yoni di tempat itu maka dimungkinkan adalah candi Buddha atau bekas patirtaan karena tidak begitu jauh dari sungai yang melintas utaranya Desa Jambeyan," kata dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan akan dilakuan penelusuran terhadap benda-benda sejarah lainnya di wilayah tersebut.

"Karena selain beberapa temuan yang sudah ada kemarin itu bisa menambah pengetahuan baru bahwa di Desa Jambeyan sudah ada peradaban Mataram Kuno," terang Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com