TASIKMALAYA, KOMPAS.com-Pemotretan bayi prematur oleh salah satu klinik di Tasikmalaya, Jawa Barat, berlangsung tanpa izin orangtuanya.
Bayi itu meninggal dunia meninggal dunia setelah pemotretan berlangsung.
"Kami kecewa juga bahwa pengambilan foto newborn di klinik tak seiizin keluarga," kata Nadia, kakak dari ibu bayi yang meninggal, saat menemui wartawan di Kantor PWI Tasikmalaya, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Kasus Bayi Meninggal di Tasikmalaya, Klinik Alifa Mau Kembalikan Uang
Nadia juga menyesalkan tindakan klinik yang mengirimkan foto hasil pemotretan itu kepada orangtua bayi.
Terlebih, foto dikirimkan baru selesai memakamkan dan masih sangat berduka.
Menurut Nadia, adiknya masuk ke klinik untuk persalinan prematur pada Senin (13/11/2023).
Pada Selasa (14/11/2023), bayi itu difoto untuk konten newborn photography, saat orangtuanya tidak berada di klinik.
Orangtua bayi yang baru kembali ke klinik pada Rabu (15/11/2023), disebut Nadia, sudah menemukan anaknya meninggal.
Baca juga: Kronologi Bayi di Tasikmalaya Meninggal Diduga karena Pelayanan Buruk Klinik, Sempat Jadi Konten
Nadia menyatakan, kepulangan adiknya setelah bersalin atas permintaan klinik.
"Kita balik lagi ke klinik karena bayi tak bergerak usai disuruh pulang itu sampai dinyatakan meninggal. Eh, Kamisnya malah mengirim konten foto newborn ke keluarga, gimana enggak sedih coba?" sebut Nadia.