KOMPAS.com - Tradisi Beganjal berasal dari Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau.
Tradisi Beganjal adalah tradisi gotong royong menjelang pelaksanaan hajatan, seperti pesta perkawinan.
Tradisi Beganjal adalah tradisi turun temurun yang masih lestari hingga saat ini.
Dalam melaksanakan tradisi Beganjal, masyarakat bersama-sama membantu pemilik hajatan mempersiapkan keperluan sebelum hajatan, seperti perkawinan.
Kegiatan yang diakukan, antara laian membuat pondok tempat masak, mencari kayu api, menyiapkan daging untuk dimasak, termasuk memasak nasi dengan lauk pauknya.
Masyarakat yang membantu dalam tradisi Beganjal tidak diberi upah. Pemilik hajatan hanya mempersiapkan makanan dan minuman bagi mereka yang ikut bekerja.
Dalam tradisi Beganjal, laki-laki maupun perempuan dapat ikut serta kegiatan tersebut.
Baca juga: Mengenal Tradisi Sinoman di Jawa dan Manfaatnya
Manfaat tradisi Beganjal adalah memupuk rasa kebersamaan dan tolong menolong antar sesama manusia.
Beganjal juga memiliki nilai sosial. Dimana, semakin banyak masyarakat yang datang membantu, pemilik hajat akan semakin senang.
Hal tersebut sebagai tanda, bahwa pemilik hajat mempunyai pergaulan yang bagus.
Sebaliknya, jika masyarakat enggan datang membantu, berarti pemilik hajat selama ini tidak pantai bergaul.
Tradisi Beganjal menunjukkan bahwa tidak semua diukur menggunakan uang. Ada nilai-nilai yang lebih berharga, yaitu persaudaraa dan solidaritas.
Tradisi Beganjal merupakan salah satu warisan budaya Indonesia.
Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id dan intisari.grid.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.