SOLO, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka mengaku, belum menerima undangan makan bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Tetapi, dirinya mengaku sudah dihubungi terkait undangan makan bersama Ma'ruf Amin. Adapun kapan harinya belum ditentukan.
"Belum, belum nanti kalau berangkat pasti tak kabari ya. (Dihubungi) sudah. Tapi harinya belum," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (31/10/2023).
Baca juga: Bertemu Erick Thohir, Gibran Pastikan Kesiapan Piala Dunia U-17 di Solo: Tinggal Eksekusi Saja
Putra sulung Presiden Jokowi mengaku, dirinya dihubungi untuk makan bersama Ma'ruf Amin sudah beberapa hari lalu.
"Kemarin, kemarin sih (dihubungi untuk makan bersama Wapres). Tinggal nunggu panggilan saja. Dipanggil langsung berangkat," kata dia.
Ayah Jan Ethes Srinarendra menyambut baik undangan makan bersama Wapres.
"Apalagi dipertemukan dengan semua calon," terang Gibran.
Sebagai bakal calon wakil presiden termuda, Gibran justru ingin bertukar pikiran dengan kedua bakal cawapres yang lebih senior darinya, Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Makanya saya juga pengin bertukar pikiran dengan Pak Mahfud MD, dengan Gus Muhaimin dan juga dengan Pak Wakil Presiden," ungkap Gibran.
Baca juga: Pujian Erick Thohir untuk Gibran dalam Membangun Kota Solo
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengaku ingin berbicara mengenai upaya meredam konflik terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ketika bertemu dengan para calon wakil presiden (bacawapres) nanti.
Menurut Ma'ruf, hal ini penting dibahas karena upaya meredam konflik itu harus melibatkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai politik pendukung, serta tim pemenangan pasangan calon.
"Ya tentu pembicaraannya tentu kita meredam konflik di bawah, karena bagaimanapun kan di bawah itu bagaimana dari atasnya, dari kontestan ini, baik itu partai pendukung, calon presiden, calon wakil presiden, maupun juga tim pemenangan masing-masing," kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Jambi, Selasa (31/10/2023).
Ma'ruf pun yakin jika pihak-pihak di atas mau turun tangan maka tensi pada Pilpres 2024 mendatang bisa didinginkan dan tidak menimbulkan masalah.
"Nah ini kalau ini tensinya bisa (ditekan), artinya kita suasananya suasana yang penuh damai, itu dingin, insya Allah pemilu kita tidak menimbulkan masalah," kata dia.
Kendati demikian, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia itu mengaku masih mengatur waktu pertemuan dengan ketiga bacawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.