NUNUKAN, KOMPAS.com - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Nunukan, Kalimantan Utara, merekomendasikan penundaan Pergantian Antar Waktu (PAW) di Desa Balatikon, Kecamatan Tulin Onsoi.
Kepala DPMPD Nunukan, Helmi Pudaslikar mengatakan, PAW dilakukan karena Kades Balatikon, Yeremias, maju sebagai Bacaleg di DPRD Nunukan.
"Tapi MN yang selama ini menjabat PJ Kades, sekaligus merupakan Cakades penggantinya, tidak bisa baca tulis. Itu yang membuat kami meminta untuk menunda PAW," ujarnya, Kamis (26/10/2023).
Baca juga: Kades di Probolinggo Tewas Usai Mobil Tabrak Pagar Pembatas Jalan
Masuknya nama MN sebagai Cakades, sebenarnya dihasilkan dari musyawarah desa.
MN dianggap seorang tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh kuat, dan punya pengaruh besar di desanya, dibandingkan seorang Calon Kades lainnya.
"Masalahnya, Kades sekarang ini bukan sebatas ditokohkan atau dituakan warganya. Ada persoalan khusus di mana nantinya dia akan menghadapi audit Inspektorat, BPKP, bahkan KPK, dan APH (Aparat Penegak Hukum). Makanya kemampuan administrasi harus dikedepankan," tegas Helmi.
Kades juga harus bertanggung jawab mengelola Dana Desa ataupun Anggaran Dana Desa.
Pertimbangan itulah yang seharusnya menjadi barometer dan kualifikasi Cakades yang dipilih.
"Musyawarah kembali digelar, tapi lagi-lagi nama MN yang dipilih. Kami sempat panggil yang bersangkutan dan memintanya membaca dan menulis, tapi memang beliau tidak bisa," tegasnya.
Menimbang keputusan Musdes yang dilakukan para aparatur desa dan para sesepuh desa, DPMPD menyarankan penundaan sampai 2024.
Untuk diketahui Yeremias merupakan Kades terpilih pada 2020, masih ada 3 tahun jabatan yang diembannya.
Dan sisa jabatan tersebut akan dilimpahkan pada Kades terpilih penggantinya.
"Siapa tahu dengan masa penundaan tersebut, MN bisa kursus Calistung. Kalau masalah administrasinya sudah lengkap dan memenuhi syarat. Terlepas dari kenapa tak bisa Calistung, tapi punya ijazah paket C, itu di luar kewenangan kami," kata Helmi.
Baca juga: Kades di Grobogan Viral Pamer Uang Berkardus-kardus, Mengaku Hilang Saat Ditinggal Kencing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.