Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, Warga Bima Tempuh Jarak 2 Km demi Air Bersih

Kompas.com - 24/10/2023, 19:59 WIB
Syarifudin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Dampak kekeringan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir membuat ratusan warga di Dusun Soro Bugis, Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, kesulitan air bersih.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga terpaksa mengambil air di desa induk. Untuk mendapatkan air bersih, mereka harus bolak-balik dengan menempuh jarak sejauh dua kilometer menggunakan sepeda motor.

Setelah sampai di sana, beberapa warga harus antre menunggu giliran. Karena jumlah warga yang mengambil air di desa itu sangat banyak.

"Setiap pagi dan sore, kami harus mengambil air di desa induk. Dari rumah untuk sampai ke sana jaraknya 2 kilometer. Syukur ada kendaraan untuk permudah kami angkut," kata Burhan (35), warga Dusun Soro Bugis kepada Kompas.com, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Atasi Kekeringan, Wali Kota Makassar Siapkan 10 Tandon Air Tiap Kelurahan

Ia mengaku, kekeringan di dusun itu sudah berjalan dua bulan sehingga membuat warga kesulitan air bersih. Hal tersebut terjadi karena sumber mata air di kawasan Gunung Klodu yang selama ini dimanfaatkan warga, kini sudah mengering.

"Mata airnya sudah kering keronta, mungkin sudah sekitar dua bulan. Makanya kita cari airnya di desa induk," ujarnya

Burhan mengatakan, terdapat sekitar 500 jiwa yang terdampak kekeringan di daerah itu. Karena tak ada pilihan lain, warga kini hanya menggantungkan kebutuhan air dari desa induk dengan menempuh jarak yang tak dekat.

"Ya, mau gimana lagi, kami tidak punya pilihan lain. Satu-satunya sumber air yang dekat hanya di desa induk, yang saat ini jadi tumpuan warga di sini," tuturnya.

Dia mengaku bahwa dalam sehari dia biasa sampai 3 hingga 4 kali angkut air dari desa induk menggunakan sepeda motor. Setiap angkut, ia menggunakan tiga jeriken dengan menempuh jarak 2 kilometer.

Ia juga mengaku, air tersebut dipergunakan untuk minum, memasak dan mencuci perabot.

"Kami mencari air sejauh ini diutamakan bukan hanya untuk minum dan memasak, termasuk juga untuk mandi, mencuci dan WC. Untuk mencukupi kebutuhan itu, setiap harinya kita harus bolak balik ke desa induk untuk ambil air," kata dia

Lebih lanjut Burhan mengatakan, krisis air bersih di wilayah itu akan terus berlanjut selama potensi kekeringan akibat bencana El Nino belum mereda.

Akan tetapi, sampai sekarang ini belum ada bantuan dari pemerintah untuk kebutuhan air bersih di dusun itu. Meskipun diketahuinya bahwa beberapa desa lain ada bantuan suplai air dari BPBD.

"Belum ada sama sekali, padahal sudah sekian bulan kami mengeluhkan kesulitan air bersih seperti ini. Sementara di desa-desa lain yang terdampak, kita dengar bantuannya mengalir terus," ujarnya

Dia pun berharap kepada pemerintah daerah agar memberi atensi akan nasib warga yang kesulitan mendapatkan air bersih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com