Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Pemuda Dusun Jlamprang agar Wilayahnya Bersih, Utang Bank untuk Beli Mobil Pengangkut Sampah

Kompas.com - 04/10/2023, 05:19 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, membuat pemuda di Dusun Jlamprang, Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah bertekad membentuk bank sampah.

Warga di Dusun Jlamprang saat itu membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai. Ide pembuatan bank sampah muncul tahun 2021.

Koordinator pemuda Dusun Jlamprang, Surahman mengatakan, para pemuda prihatin melihat sampah berserakan di lingkungannya.

Baca juga: 5 TPA di Jateng Alami Kebakaran, Pakar Lingkungan Undip Sebut Krisis Sampah Perlu Penanganan Serius

"Langkah awal kami ketika itu adalah mengangkut sampah dari rumah warga," jelasnya, Jumat (29/9/2023).

Setelah itu, mereka membentuk enam kelompok, yang berisi 8 hingga 10 orang. Kelompok tersebut bergantian mengambil sampah.

"Mereka bergantian mengambil sampah dari rumah ke rumah setiap Minggu pagi. Awalnya kami memberikan karung ke setiap rumah yang bergabung dalam gerakan tersebut, lalu sampah dalam karung kami ambil," ungkapnya.

Menurut Surahman, saat awal memulai gerakan mengambil sampah tersebut, banyak pro-kontra di antara warga.

"Namun para pemuda tetap bersemangat untuk terus melakukan penanganan sampah, melalui pendekatan dan penjelasan satu demi satu warga yang menolak," ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, kesadaran warga mulai tumbuh. Setiap rumah juga ditarik iuran bulanan untuk sampah Rp 10.000.

"Awalnya kita menyewa mobil untuk membuang sampah di TPS di Desa Gemawang. Kemudian dari pembayaran retribusi untuk di TPS masih ada sisa, akhirnya kita bisa membeli mobil," ungkapnya.

Surahman mengungkapkan, awalnya mobil pengangkut sampah tersebut dibeli dengan meminjam dana dari bank.

"Uang angsuran berasal dari sisa iuran warga, saat ini mobil itu sudah lunas dan operasional sudah terpenuhi dari iuran warga," kata dia.

Warga yang ikut program tersebut, saat ini mencapai 100-an rumah. Dengan pendapatan sekira Rp 1 juta, dipotong Rp 300.000 untuk operasional per bulan, sisanya dimasukkan sebagai uang kas kegiatan pemuda.

Baca juga: DLH Jabar Ungkap Asal Sampah yang Menumpuk di Pantai Sukabumi

Dia berharap pola pengelolaan sampah tersebut dapat dilaksanakan di daerah lain.

"Ini bisa menjadi peluang untuk penghasilan. Selain itu, kami berharap TPS 3R yang ada di Desa Gemawang bisa diaktifkan, sehingga nantinya bisa dipilah untuk sampah organik dan anorganik," kata Surahman.

Sementara Ketua RW 06 Dusun Jlamprang, Agus Hartanto mengungkapkan gerakan prngambilan sampah yang digagas pemuda tersebut sangat positif.

"Kami memberikan dukungan sepenuhnya kepada mereka, karena ini melatih hidup bersih, dan juga sekaligus bersosial dengan masyarakat yang lain," ungkapnya.

"Kami juga terus melakukan sosialisasi kepada warga tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, mengelola dan memilah sampah harus dilakukan," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang MoU dengan Bulog, Pj Nurdin: Perkuat Ketahanan Pangan dan Perekonomian Lokal

Pemkot Tangerang MoU dengan Bulog, Pj Nurdin: Perkuat Ketahanan Pangan dan Perekonomian Lokal

Regional
Sudah 6 Hari Korban yang Ditemukan Penuh Lumpur dan Terikat di Sungai Babon Semarang Belum Sadarkan Diri

Sudah 6 Hari Korban yang Ditemukan Penuh Lumpur dan Terikat di Sungai Babon Semarang Belum Sadarkan Diri

Regional
Kronologi Ayah di Tulungagung Cekik Balitanya hingga Tewas, Diduga Depresi Dipulangkan dari Taiwan

Kronologi Ayah di Tulungagung Cekik Balitanya hingga Tewas, Diduga Depresi Dipulangkan dari Taiwan

Regional
Sejarah Baru, Perempuan Pertama di Acara 'Jadi Wali Kota Tangerang'

Sejarah Baru, Perempuan Pertama di Acara "Jadi Wali Kota Tangerang"

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom Abu 800 Meter

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom Abu 800 Meter

Regional
Kronologi Bacabup Merauke Ambruk dan Meninggal Saat Pendaftaran Pilkada

Kronologi Bacabup Merauke Ambruk dan Meninggal Saat Pendaftaran Pilkada

Regional
Toilet Licin, 1 Calon Haji Terpeleset saat Pelepasan dan Gagal Berangkat

Toilet Licin, 1 Calon Haji Terpeleset saat Pelepasan dan Gagal Berangkat

Regional
Bencana Sumbar, Jalan Padang-Bukittinggi Putus, Berikut 3 Jalan Alternatif

Bencana Sumbar, Jalan Padang-Bukittinggi Putus, Berikut 3 Jalan Alternatif

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Radius Bahaya Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas

Radius Bahaya Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas

Regional
Kesaksian Korban Banjir Sumbar, Ada yang Kehilangan Ibu hingga Pasang Karung Pasir Depan Rumah

Kesaksian Korban Banjir Sumbar, Ada yang Kehilangan Ibu hingga Pasang Karung Pasir Depan Rumah

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pilkada Pangkalpinang Diramaikan 1 Pasangan Calon Perseorangan

Pilkada Pangkalpinang Diramaikan 1 Pasangan Calon Perseorangan

Regional
Selundupkan 5 WN China ke Australia, 5 Warga Sulteng Dibayar Rp 5 Juta Per Orang

Selundupkan 5 WN China ke Australia, 5 Warga Sulteng Dibayar Rp 5 Juta Per Orang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com