Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Guru Hapus "Makeup" Siswi, Ini Kata Pihak Sekolah

Kompas.com - 13/09/2023, 13:28 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Video seorang guru yang menghapus riasan wajah atau makeup siswinya viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak seorang guru perempuan yang sedang menghapus riasan wajah pelajar putri dengan menggunakan tisu.

Guru dan siswi tersebut berulang kali mengumbar senyum dan terjadi percakapan di antara keduanya. Adegan tersebut mendapat apresiasi dari warganet melalui berbagai komentar positif.

Video tersebut ternyata diambil di SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang. "Itu kejadiannya sudah satu tahun lalu, saat ada razia dari sekolah di semester lalu," kata Koordinator Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan (STP2K) Cipta Andy Sulistyawan, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Video Pencuri Jatuh dari Loteng Saat Kabur dan Ditertawakan di Lampung Timur Viral di Medsos

Andy mengungkapkan, kegiatan penertiban siswa dilakukan secara rutin. "Ada yang dilakukan di awal, tengah, dan akhir semester. Kadang siswa diberi tahu agar siap dalam mematuhi aturan, tapi ada juga yang spontan," jelasnya.

Saat kejadian penghapusan riasan wajah, kata Andy, tim STP2K yang terdiri dari 12 guru, dibagi dalam dua tim. "Mereka melakukan penertiban terhadap siswa yang melanggar aturan. Tidak hanya soal makeup, tapi juga atribut sekolah, kerapian, dan yang lainnya," ungkapnya.

"Saat penghapusan makeup tersebut, dilakukan terhadap siswi kelas XI. Guru yang ada di video tersebut bernama Hani Puji Astuti, yang kemudian menjadi viral di media sosial," kata Andy.

Andy menegaskan bahwa langkah penertiban tersebut dalam rangka mendisiplinkan siswa. "Aturan sekolah sudah ditempel di tiap kelas, saat masuk juga sudah disosialisasikan. Orangtua juga mengetahui hal ini, mereka juga memberi dukungan," terangnya.

Sementara Humas SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang, Larasati Huri Saputri menyampaikan terkadang ada pelajar putri yang menggunakan riasan wajah secara berlebihan.

"Ada yang menggunakan lip gloss berwarna, bedak dasar, dan bahkan alisnya sudah ditata. Ini kan tidak sesuai dengan aturan sekolah, tujuan ke sekolah itu untuk pendidikan dan belajar, ini juga untuk pembentukan karakter anak," ungkapnya.

"Mulanya saat pandemi itu kan semua harus pakai masker. Ternyata setelah pandemi reda, mereka tetap pakai masker, setelah diminta membuka, ternyata wajahnya sudah pakai riasan," kata Larasati.

Menurut Larasati, saat awalnya razia makeup ini diberlakukan, ada yang protes. Namun, setelah diedukasi dan diberi pemahaman, bisa mengerti.

"Saat ini pelanggaran siswa sudah berkurang, sudah paham tujuan utama ke sekolah itu untuk belajar. Karena kalau makeup mencolok dan berlebihan, tentu menjadi tidak nyaman juga," paparnya.

Baca juga: Viral Video Pemuda Dikeroyok di Pasar Blimbing Jombang, Polisi Ringkus 2 Pelaku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com