KOMPAS.com - Warga mengeluhkan sejumlah sumur di RT 5 RW 2 Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur berubah hitam pekat.
Sumur yang biasanya dipakai warga untuk sehari-hari ini berubah menjadi terasa licin dan berbau menyengat.
Tak hanya itu, air sumur yang hitam pekat mudah terbakar jika disulut api.
Mendapatkan laporan terjadi dugaan air sumur tercemar, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar sudah meninjau lokasi sumur.
Pihaknya juga sudah mengambil sampel air yang berwarna hitam pekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Janjikan Anak Korban Masuk Polwan, Oknum Polisi di Kediri Minta Uang Rp 600 Juta
"Tim dari DLHKP akan membawa air berwarna hitam ini ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Tujuannya untuk diteliti kandungannya apa saja," ujar Abu Bakar, Sabtu (9/9/2023).
Ia menambahkan, pihaknya dua kali mengambil sampel air. Sebelumnya sampel air sumur sudah diambil untuk diuji di ITS.
Pemerintah masih menunggu hasil pengujian secara detail.
Namun hasil sementara berdasarkan pemeriksaan pertama, peneliti dari ITS menemukan adanya kandungan petrolium hidrokarbon pada air milik warga tersebut.
Temuan itu yakni kandungan total petrolium hidrokarbon (TPH) di sumur rumah milik Semi sebesar 16,50, Sugiono 7, Sutiyah 14, Kasmini 7, dan di sebuah sumur bor 14,5.
Baca juga: Air Sumur Warga di Kediri Diduga Tercemar, Terbakar jika Disulut Api
"Nanti akan diteliti lebih lanjut dan dicari sumbernya. Cara mencarinya ITS akan menggunakan geolistrik," lanjutnya.
Pihaknya juga mengajak serta segenap pihak termasuk PT. Pertamina untuk bersama-sama menangani dugaan pencemaran itu.
Terlebih di lokasi tersebut juga terdapat sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
"Kita harus melindungi masyarakat. Saya harap Pertamina juga segera melakukan pengecekan terhadap air yang hitam ini. Jadi prosesnya ini akan tumbuh bersama. Semoga segera diketahui sumber pencemarannya dan kita akan pulihkan," katanya.
Wali Kota Kediri meminta warganya agar tidak menggunakan air yang tercemar itu hingga diketahui kandungan maupun penyebabnya.
Baca juga: Lahan di Lereng Gunung Klotok Kediri Kebakaran
Selama masa pemeriksaan air itu, semua kebutuhan air bersih bagi warga akan ditanggung oleh Pemkot.
Yakni dengan cara menyuplai air bersih melalui tandon-tandon air yang telah ditempatkan di permukiman.
Pendistribusian air ke tandon-tandon tersebut dilakukan oleh DLHKP yang berlangsung setiap pagi dan sore.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.