Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarak Pandang di Runway Hanya 100 Meter Dampak Kabut Asap, 6 Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru Sempat "Delay"

Kompas.com - 08/09/2023, 13:24 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANJARBARU, KOMPAS.com - Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali diselimuti kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Akibatnya, 6 penerbangan yang seharusnya berangkat sesuai jadwal ke kota tujuan terpaksa mengalami keterlambatan atau delay.

Baca juga: Diselimuti Kabut Asap, 7 Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru Delay

Stakeholder Relation Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, Iwan Risdianto mengatakan, dampak kabut asap, jarak pandang di landasan pacu atau runway hanya 100 meter.

Kondisi tersebut sangat berbahaya bagi aktivitas penerbangan.

"Jarak pandang pagi tadi sekitar 100 meter, sehingga untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang sementara penerbangannya ditunda," ujar Iwan kepada wartawan, Jumat (8/9/2023).

Beruntungnya kata Iwan, kabut asap hanya terjadi pada pagi hari saja.

Memasuki siang hari, jarak pandang mulai normal karena kabut asap sudah terbawa angin.

"Kami sampaikan terkait dampak kabut asap di Bandara Syamsudin Noor, bahwa dari pukul 06.00 sampai 08:20 Wita," jelasnya.

Iwan memastikan jika seluruh penerbangan, baik yang akan berangkat maupun yang akan tiba di Bandara Syamsudin Noor sudah berjalan normal.

"Kondisi saat ini penerbangan sudah kembali normal dengan jarak pandang atau visibility 1.500 meter," pungkasnya.

Baca juga: Natuna Diselimuti Kabut Asap Kiriman dari Kalbar, Mata Jadi Perih dan Kualitas Udara Buruk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com