Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tokoh Perang Padri, dari Tuanku Nan Renceh hingga Tuanku Imam Bonjol

Kompas.com - 07/09/2023, 23:51 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Perang Padri adalah konflik yang melibatkan Kaum Padri dan Kaum Adat di daerah Kerajaan Pagaruyung, Sumatera Barat.

Perang Padri yang berlangsung sejak 1803-1838. Perang tersebut berawal dari perang saudara hingga berlanjut melawan kolonial Belanda.

Perang Padri melibatkan suku Minang dan Mandailing. Kaum Padri dipimpin oleh Harimau Nan Salapan, sedangkan Kaum Adat dipimpin oleh Sultan Arifin Muningsyah.

Penyebab Perang Padri karena adanya perbedaan prinsip mengenai ajaran Kaum Padri dan Kaum Adat, yakni perbedaaan kebiasaan antara Islam dan adat di Kerajaan Pagaruyung.

Kondisi tersebut berawal dari pulangnya tiga orang haji dari Mekah pada tahun 1803, yakni Haji Miskin, Haji Piobang, dan Haji Sumanik yang bermaksud menerapkan Islam secara sempurna di masyarakat Minangkabau.

Kaum Adat biasa melakukan sambung ayam, judi, dan minum-minuman keras. Kaum Padri menganggap kebiasaan Kaum Adat melanggar syariat Islam.

Kaum Adat yang terdesak meminta bantuan kepada kolonial Belanda pada tahun 1821.

Namun perang berubah, Kaum Padri dan Kaum Adat bersatu melawan penjajah Belanda.  

Baca juga: Siapa Nama Asli Tuanku Imam Bonjol?

Terdapat sejumlah tokoh dalam Perang Padri. Berikut ini adalah beberapa tokoh Perang Padri.

Ilustrasi Perang Padri yang terjadi sejak 1803-1838.Wikimedia Commons Ilustrasi Perang Padri yang terjadi sejak 1803-1838.

Tokoh Perang Padri

1. Tuanku Nan Renceh

Tuanku Nan Renceh adalah generasi pertama yang menyambut dakwah Haji Miskin yang pulang menuntut ilmu dari Mekah tahun 1803, yang dikenal dengan Gerakan Padri.

Gerakan tersebut menganjurkan kembali ke syariat yang berdasarkan Al Qur'an dan Sunnah.

Tuanku Nan Renceh adalah salah satu pemimpin Perang Padri.

Nan Renceh terkenal karena keberaniannya, kecerdasannya, dan guru yang menjadi panutan generasi muda dari seluruh pelosok Minangkabau.

Salah satu murid Nan Renceh adalah Peto Syarif yang dikenal sebagai Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Nan Renceh lahir pada tanggal 1780 di Jorong Bansa Nagari Kamang Mudiak dan wafat tahun 1832 di kampungnya karena sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com