Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pacar Korban Pembunuhan Oknum Paspampres: Imam Tak Pernah Cerita Diperas

Kompas.com - 29/08/2023, 15:26 WIB
Masriadi ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com– Yuni Maulida, pacar Imam Masykur (25), korban pembunuhan yang dilakukan oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Jakarta angkat bicara.

Menurut Yuni, keduanya terakhir kali berbincang lewat telepon pada 11 Agustus 2023.

Sehari setelahnya, 12 Agustus 2023, Imam diculik tiga oknum TNI dari tempat tinggalnya di Ciputat, Tangerang Selatan.

“Telepon terakhir itu tidak pernah cerita tentang dia (korban) diperas, diintimidasi atau apapun. Dia bilang, dia sehat dan segera akan pulang kampung untuk bertunangan,” kata Yuni saat dihubungi, Selasa (29/8/2023).

Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Paspampres Beri Kuasa ke Hotman Paris

Rencana tunangan pun telah dijadwalkan yaitu pada Ramadhan 2024.

Sedangkan pernikahan menunggu Yuni selesai pendidikan di salah satu perguruan tinggi.

Dalam kenangan Yuni, Imam adalah pria yang baik dan rajin bekerja. Sebelum merantau ke Jakarta, Imam sempat merantau ke Medan, Sumatera Utara.

“Dia juga paling sabar, telepon terakhir kami hanya bicara masalah pribadi kami saja. Tidak ada masalah lainnya,” katanya.

Bahkan, Imam sempat cerita kondisi bisnisnya mulai membaik.

Baca juga: 3 Oknum TNI Culik dan Siksa Imam, Danpomdam Jaya Sebut Pelaku Juga Asal Aceh

Dia pun terkejut ketika menerima kabar Imam tewas dibunuh dari keluarganya di Jakarta.

“Saya minta, pelakunya dihukum setimpal. Sama seperti dia membunuh Imam, setimpal itu pula dia harus dihukum,” tegas Yuni.

Kisah cinta Yuni pun kandas karena pujaan hati tewas dengan cara disiksa oleh oknum TNI dan satu warga sipil.

“Kami minta keadilan,” pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com