Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sutadji, Korban Anjloknya Lift Sekolah Az Zahra Lampung, Masuk Lift Usai Dipaksa Teman

Kompas.com - 09/07/2023, 06:53 WIB
Tri Purna Jaya,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sutadji (26) korban selamat peristiwa maut yang terjadi di Sekolah Az Zahra Lampung, menceritakan detik-detik mengerikan anjloknya lift yang menewaskan tujuh orang tersebut.

Sutadji sempat ragu dan enggan menaiki lift bersama rombongan. Namun dia pun menurut setelah dipaksa oleh rekannya (korban lain). 

"Kami ada sembilan orang di dalam lift. Kita naik dari lantai 5, tapi pas di lantai 4 langsung jatuh," kata Sutadji saat diwawancarai, Sabtu (8/7/2023). 

Baca juga: Terseret Ombak, Mahasiswa KKN Itera Lampung Ditemukan Tewas Setelah 4 Hari Pencarian

Sutadji dan Herizal (41) dua korban selamat kecelakaan lift anjlok sudah bisa berkomunikasi setelah dirawat intensif di RS Bumi Waras.

Seingat Sutadji, ketika anjlok, lift hanya berisi sembilan orang, tidak ada barang saat itu. 

"Isinya orang semua, enggak ada barang apa-apa," jelasnya. 

Baca juga: Remaja di Lampung Dicabuli Ayah Tiri, Terungkap Saat Korban Berobat ke Bidan

Sutadji mengatakan, bahwa dirinya baru tiga hari bekerja di proyek Renovasi Sekolah.

Dia bertugas memasang kaca pada sisi outdoor  area sport center sekolah Az Zahra. 

"Tiga hari, kalau yang lainnya sudah lama," paparnya. 

Selain itu, ia juga menuturkan lift itu biasa digunakan para pekerja. 

"Kita memang lewat lift itu udah biasa," kata dia.

Sementara itu, detik-detik peristiwa maut yang terjadi juga diceritakan oleh Herizal (41) korban selamat lainnya. 

"Iya, jadi setelah menyelesaikan renovasi area sport center sekolah. Kami bersembilan turun lift, biasanya normal enggak ada masalah, dan saat kami memasuki lift juga normal," ujar Herizal. 

 Baca juga: Lift Barang yang Anjlok di Bandar Lampung Berukuran Kecil, Saat Kecelakaan Dinaiki 9 Orang

Kemudian, belum lama setelah lift barang itu difungsikan, insiden pun terjadi. Lift terjun bebas ke lantai dasar dari lantai lima gedung. 

"Saya lupa, saya sudah enggak dengar apa-apa lagi. Setelah sadar tahu-tahu sudah di rumah sakit," jelas Herizal sambil terbata-bata. 

Setelah siuman ia tidak mengetahui yang terjadi. Pasalnya, peristiwa itu begitu cepat.

"Saya sempat tidak sadar selama satu hari satu malam setelah kejadian itu. Saya tahu teman-teman meninggal dunia, dua hari setelah dirawat. Posisi saya sempat enggak sadar," pungkasnya. 

Perlu diketahui, Sutadji dan Herizal adalah kedua korban kritis dalam peristiwa yang terjadi pada Rabu, 5 Juli 2023 dan saat ini sedang dirawat di Ruangan Immunosuppresive Rumah Sakit (RS) Bumi Waras. 

Total dalam peristiwa maut itu, tujuh orang tukang bangunan tewas dan dua orang kritis setelah lift yang mereka naiki terjatuh dari lantai 5 sebuah sekolah Az Zahra yang di Jalan Mayjend. D.I. Panjaitan Nomor 3, Gotong Royong, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com