Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi Kurban Jenis Simmental Seberat 1,2 Ton di Makassar Dijual Rp 80 Juta

Kompas.com - 23/06/2023, 18:41 WIB
Darsil Yahya M.,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAKASSAR,KOMPAS.com - Penjual hewan kurban sudah mulai bermunculan di beberapa lokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) jelang Idul Adha 1444 Hijriah.

Salah satu lokasi yang tiap tahun ramai menjajakan hewan kurban berada di sepanjang ruas Jalan Aroepala, Makassar.

Berdasarkan pantauan KOMPAS.com, Jumat (23/6/2023) di salah satu penjual hewan kurban yang tepat berada di depan SPBU Aeropala.

Baca juga: Kisah Alim, Marbot Masjid Penyandang Disabilitas, Jualan Hewan Kurban untuk Biayai Pengobatan Anaknya

Arsil (30), pedagang sapi kurban mengatakan sudah 20 tahun menjual sapi kurban di Jalan Aeropala. 

"Tiap tahun di sini, sudah sekitar 20 tahun menjual dan bisa dikatakan keluarga saya orang pertama yang jual sapi kurban di sini," ucapnya kepada KOMPAS.com saat ditemui di lokasi.

Dia mengaku menjual puluhan ekor sapi berbagi jenis. Mulai jenis sapi import maupun lokal, harganya pun bervariasi. Sesuai jenis dan ukuran sapi yang diinginkan. 

"Ada sapi jenis simmental sekitar 11 ekor, sapi brahman 4 ekor, sapi brangus ekor 2, sapi limosin ada 6 ekor dan sapi bali atau lokal 60 ekor," bebernya.

Baca juga: Ratusan Hewan Ternak Terkena Wabah LSD, Pemkot Semarang Keluarkan Surat Edaran Pemotongan dan Penjualan Hewan Kurban

Namun, Arsil mengatakan, sapi yang paling mahal yang dijual berbobot 1, 2 ton jenis simmental dengan harga Rp 80 juta. Sementara yang paling murah sapi lokal yang dibanderol Rp 13.500.000 dengan berat daging 60 kilogram.

 "Sapi yang paling mahal sapi jenis simmental kami jual Rp 80 juta. Tapi masih bisa nego sedikit, kalau berat dagingnya saja itu sekitar 450 kilogram," ungkapnya.

Arsil menyebut, untuk saat ini belum banyak pembeli, nanti tiga hari jelang Lebaran, masyarakat yang mencari hewan kurban mulai ramai. 

"Sejauh ini masih kurang pembeli, biasanya itu puncaknya pembeli 3 hari sebelum lebaran," tuturnya.

Para pembeli, kata Arsil, tak hanya dari Kota Makassar saja, tapi juga dari daerah seperti Takalar, Pangkep bahkan Pinrang.

"Tapi rata-rata mereka itu langganan dan yang dibeli sapi impor, ada yang beli 2 sampai 3 ekor," ujarnya.

Warga Desa Erelembang, Kecamatan Tombolo Pao, Malino, Kabupaten Gowa itu juga menyebut, sapi impor yang ia jual dirawat secara khusus. Makanannya tidak sembarangan.

"Kita kasi makan pakai wortel, dedak dan ampas tahu Kalau tidak dikasi makan pakai itu. Biasanya malas makan bahkan tidak mau makan, dampaknya badannya akan anjlok," sebutnya.

Sementara, Daeng Tawang (56) ayah Arsil mengungkapkan yang menjadi langganannya tiap tahun adalah Ustaz Das'ad Latif.

"Ustaz Das'ad Latif itu tiap tahun beli di sini, pertama beli 4 ekor kemudian, 3 ekor dan tahun kemarin 2 ekor, yang dibeli jenis simmental. Nanti 3 hari mau lebaran baru datang ambil sapinya," tandas dia.

Daeng Tawang pun berharap, sapi kurban yang dijajakannya tahun ini bisa laku lebih banyak dari tahun kemarin.

"Semoga tahun ini lebih banyak yang laku, saat ini saja sudah beberapa yang panjar nanti 3 hari mau lebaran baju di lunasi," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Penjual Senjata Api ke KKB Ditangkap

Penjual Senjata Api ke KKB Ditangkap

Regional
Sempat Lumpuh karena Listrik Padam, LRT Sumsel Kembali Beroperasi

Sempat Lumpuh karena Listrik Padam, LRT Sumsel Kembali Beroperasi

Regional
Listrik di Aceh Mati Hidup, Perangkat Elektronik Warga Rusak

Listrik di Aceh Mati Hidup, Perangkat Elektronik Warga Rusak

Regional
Sambaran Petir Disebut Jadi Penyebab Listrik Mati di Aceh

Sambaran Petir Disebut Jadi Penyebab Listrik Mati di Aceh

Regional
Warga Palembang Diminta Hemat Air, Layanan PDAM Terhenti akibat Listrik Padam Berjam-jam

Warga Palembang Diminta Hemat Air, Layanan PDAM Terhenti akibat Listrik Padam Berjam-jam

Regional
Tertipu Pesan Mengatasnamakan Kepala Balitbang Agama Semarang, Korban Rugi Rp 5 Juta

Tertipu Pesan Mengatasnamakan Kepala Balitbang Agama Semarang, Korban Rugi Rp 5 Juta

Regional
Sapi Kurban Seberat 1.150 Kg Dijual Rp 150 Juta, Diklaim Paling Besar di Semarang

Sapi Kurban Seberat 1.150 Kg Dijual Rp 150 Juta, Diklaim Paling Besar di Semarang

Regional
5 Daerah di Babel Padam karena Bergantung Kabel Laut, Kini Berangsur Normal

5 Daerah di Babel Padam karena Bergantung Kabel Laut, Kini Berangsur Normal

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
15 Persen Sampah Mengalir ke Laut, Kondisi Pesisir Jateng Memprihatinkan

15 Persen Sampah Mengalir ke Laut, Kondisi Pesisir Jateng Memprihatinkan

Regional
Kisah Mbah Darmi Divonis 1,5 Bulan Penjara Usai Pukul Keponakan Pakai Sapu

Kisah Mbah Darmi Divonis 1,5 Bulan Penjara Usai Pukul Keponakan Pakai Sapu

Regional
Stok Hewan Kurban di Jateng Dipastikan Surplus, Kirim Ternak ke Daerah Lain Wajib ADA SKKH

Stok Hewan Kurban di Jateng Dipastikan Surplus, Kirim Ternak ke Daerah Lain Wajib ADA SKKH

Regional
Polda Aceh Gagalkan Peredaran 401 Kg Ganja dan Sabu

Polda Aceh Gagalkan Peredaran 401 Kg Ganja dan Sabu

Regional
Gempa M 4,7 Guncang Dompu, NTB

Gempa M 4,7 Guncang Dompu, NTB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com