YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat pada Rabu (21/6/2023) pukul 00.00 WIB-24.00 WIB, Gunung Merapi teramati mengeluarkan 29 kali guguran lava.
Jarak luncur guguran lava maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (Kali Bebeng).
Berdasarkan data laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan saat itu, visual gunung terlihat jelas.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang dan tinggi 100-150 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.
Baca juga: Enam Jam, Gunung Merapi Teramati Keluarkan 13 Guguran Lava Pijar
"Teramati guguran lava 29 kali ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode tersebut, Kamis (22/6/2023).
Data kegempaan di Gunung Merapi tercatat Guguran jumlah 109 dengan amplitudo 3 mm-22 mm dan durasi 20.92 detik-187.08 detik.
Hybrid/fase banyak jumlah 10 dengan amplitudo 3 mm-14 mm, S-P 0.2 detik-0.84 detik dan durasi 4.68 detik-10.4 detik.
Tektonik jauh jumlah 1 dengan amplitudo 4 mm, S-P tidak terbaca dan durasi 32.32 detik.
Sampai dengan saat ini, BPPTKG masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (Level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Baca juga: Kisah SD Yayasan Swasta Katolik di Gunungkidul, Dulu Ditunggu, Sekarang Dilupakan
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.