Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Tambang Proyek Bendungan Jragung, Warga Desa Penawangan Ramai-Ramai Datangi Kantor DLHK dan ESDM Jateng

Kompas.com - 21/06/2023, 23:58 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Warga Desa Penawangan Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang ramai-ramai mendatangi kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah (21/6/2023).

Mereka bermaksud menyatakan keberatan atas rencana pertambangan yang akan dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk material pembangunan Bendungan Jragung yang berlokasi di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan.

“Sekitar 20 orang pemilik sawah menyampaikan keberatan atas rencana pertambangan yang dinilai akan merusak kawasan pertanian. Karena peta pertambangan berada diatas lahan sawah produktif,” tutur Manajer Program Walhi Jateng, Nur Colis.

Baca juga: Demo Masyarakat di Perusahaan Tambang Konawe Ricuh, 1 Polisi Terluka

Warga menyampaikan keluh kesah kepada pegawai Sub Koordinator Pengkajian Dampak DLH Jateng. Mereka cemas jika lahan sawahnya dialihfungsikan menjadi kawasan pertambangan.

“Padahal mereka telah mengggarap sawah tersebut secara turun temurun puluhan tahun. Dan sawah ini menjadi mata pencaharian utama masyarakat Desa Penawangan sebagai petani,” lanjut Colis.

Pasalnya rencana itu sangat berpotensi merusak lingkungan dan merugikan warga dari segi ekonomi, sosial, dan budaya. Untuk itu mereka sengaja mendatangi DLHK untuk menginformasikan dinamika yang sedang terjadi di masyarakat.

Warga meminta DLHK untuk tidak memberikan izin lingkungan (UKL UPL/AMDAL) kepada perusahaan itu karena izin tersebut bakal melegitimasi izin operasi produksi pertambangan.

Menyambut baik laporan warga, DLHK Jateng akan menjadikan laporan ini sebagai input terhadap DLHK jika nantinya perusahaan mengajukan perizinan lingkungan.

“Laporan ini akan menjadi masukan buat kami, akan kami lihat juga bagaimana kesesuaian tata ruang yang ada di kabupaten. Apalagi ini di RTRW udah jadi lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) atas lahan sawah dilindungi (LSD), sepertinya sawah bapak-bapak akan lebih kuat posisinya, tidak mudah untuk dialihfungsikan,” terang Mina dari DLHK Jateng saat duduk bersama warga.

Baca juga: 10.000 Orang Bakal Demo Al Zaytun, Jawab Tantangan Panji Gumilang

Warga menyampaikan permasalahan serupa ke kantor ESDM Jateng. Mereka ditemui oleh Rendi, Bidang Minerba ESDM Jateng.

“Warga meminta ESDM untuk mengkaji ulang izin eksplorasi yang telah diberikan kepada PT Joglosemar Purnama Jaya dan mencabutnya karena warga tidak menginginkan adanya rencana pertambangan di atas sawah mereka,” kata Colis.

Selain itu, warga mengaku keberatan dan tidak menyetujui permintaan izin operasi produksi perusahaan itu melalui ESDM.

ESDM Jateng mengapresiasi laporan dari warga dan akan menindaklanjuti izin yang telah dikeluarkannya, IUP Eksplorasi. Jika warga meminta untuk tidak adanya pertambangan di area sawah, ESDM Jateng siap memfasilitasi untuk eliminasi perizinan.

Apalagi dalam Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Semarang Tahun 2023-2043, Lampiran XIX telah menetapkan sawah di Desa Penawangan menjadi Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

Sehingga mereka juga berharap sawah tersebut akan tetap lestari untuk memasok suplai pangan di Kabupaten Semarang dan Jawa Tengah.

“Semoga dengan laporan ini bisa melestarikan sawah dan penghidupan masyarakat penawangan. Sesuai tata ruang harusnya LP2B pada sawah kami semakin kuat dan kedepannya tidak ada lagi ancaman pertambangan di sawah Penawangan,” ungkap Tugiono, warga pemilik sawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Komedi Putar di Pasar Malam Way Kanan Roboh Timpa Pengunjung, 1 Orang Luka Berat

Komedi Putar di Pasar Malam Way Kanan Roboh Timpa Pengunjung, 1 Orang Luka Berat

Regional
Residivis di Salatiga Tertangkap Curi Barang Toserba, Sudah 4 Kali Ditangkap

Residivis di Salatiga Tertangkap Curi Barang Toserba, Sudah 4 Kali Ditangkap

Regional
Jumlah Pemilih Pilkada Kota Magelang Lebih Banyak dari Pemilu, Bertambah 491 Orang

Jumlah Pemilih Pilkada Kota Magelang Lebih Banyak dari Pemilu, Bertambah 491 Orang

Regional
Buat Onar dan Hendak Bakar Rumah Warga, Pria Mabuk di Banjarmasin Ditangkap

Buat Onar dan Hendak Bakar Rumah Warga, Pria Mabuk di Banjarmasin Ditangkap

Regional
Buntut Kecelakaan Minibus, Jalur Wisata Banjarnegara-Dieng Akan Dievaluasi

Buntut Kecelakaan Minibus, Jalur Wisata Banjarnegara-Dieng Akan Dievaluasi

Regional
Perairan Pulau Belitung Ditetapkan 'Zero' Tambang Timah

Perairan Pulau Belitung Ditetapkan "Zero" Tambang Timah

Regional
Pria Cacat Tangan Curi Burung Kutilang dan Kecial Kuning, Polisi Upayakan 'Restorative Justice'

Pria Cacat Tangan Curi Burung Kutilang dan Kecial Kuning, Polisi Upayakan "Restorative Justice"

Regional
Ketua Organda Jepara Kecam Larangan 'Study Tour': Harusnya Bus Tidak Berizin yang Ditindak

Ketua Organda Jepara Kecam Larangan "Study Tour": Harusnya Bus Tidak Berizin yang Ditindak

Regional
Mulai 1 Juni 2024, Super Air Jet Terbang dari Bandara SSK II ke Medan

Mulai 1 Juni 2024, Super Air Jet Terbang dari Bandara SSK II ke Medan

Regional
Berniat Jalan-jalan, Sepasang Muda-mudi Tunawicara Tersesat di Banyumas

Berniat Jalan-jalan, Sepasang Muda-mudi Tunawicara Tersesat di Banyumas

Regional
Penampakan Awan Abu Setinggi 6.000 Meter Saat Gunung Ibu Meletus

Penampakan Awan Abu Setinggi 6.000 Meter Saat Gunung Ibu Meletus

Regional
Kenaikan UKT Dibatalkan, Wakil Rektor UNS: Kita Ikuti Pemerintah

Kenaikan UKT Dibatalkan, Wakil Rektor UNS: Kita Ikuti Pemerintah

Regional
Menuju Satu Dekade Borobudur Marathon Sandang World Athletic Label 2024

Menuju Satu Dekade Borobudur Marathon Sandang World Athletic Label 2024

Regional
Jadi Tersangka Pelecehan Gadis Pemohon KTP, ASN Nunukan Minta Bertemu Orangtua Sebelum Ditahan

Jadi Tersangka Pelecehan Gadis Pemohon KTP, ASN Nunukan Minta Bertemu Orangtua Sebelum Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com